tulisan berjalan

Kontak Om Breeder (Pak Syam) WA 081280543060

Selasa, 08 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Merasa Do’a Kita Belum Terkabul ?

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Seri Ramadhan, session 8


!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Pernahkah penjenengan merasa rajin berdoa kepada Allah tapi kok Allah belum juga mengabulkan do’a penjenengan ? Misalnya sholat dhuha sudah dilakoni, sholat tahajud sudah ditunaikan, ba’da sholat fardhu berjama’ah selalu diisi dengan doa secara khusu’ namun kok hati ini masih merasakan bahwa do’a kita belum diijabah oleh Allah. Pernah merasakan seperti itu ? Kalau penjenengan pernah merasakan berarti ada sesuatu yang mesti dicermati dalam hidup penjenengan.
Sesuai dengan janjiNya, bahwa Allah akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan oleh hambanya dengan bersungguh-sungguh. Allah itu maha pengasih, maka Allah tidak tega melihat hambanya yang bersimpuh meminta kepadaNya. Namun kadang memang harus difahami bahwa cara Allah mengabulkan do’a kita memang tidak selalu persis sesuai dengan permintaan kita. Allah memiliki cara sendiri dalam mengabulkan do’a kita. Hal inilah yang saya maksudkan dengan kalimat terakhir dalam pasal di atas.


Misalnya sebagai pendatang baru di dunia breeding, kita merasa bahwa pengetahuan kita tentang breeding sangat minim. Maka kemudian kita meminta kepada Allah agar diberikan pengetahuan yang memadai. Namun apa yang terjadi ? Ternyata justru Allah menjadikan trotolan kita sakit.

Sepintas hal ini menunjukkan bawa Allah tidak menjawab do’a kita. Namun sebenarnya jika kita renungkan lebih dalam, maka kita akan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa itulah cara Allah mengajari kita. Itulah cara Allah membagi ilmu perawatan brung kepada kita.

Namun tentu saja hal ini tergantung kepada respon kita. Jika ketika kita merespon trotolan yang sakit dengan caara mengeluh maka ilmu kita tidak akan ditambah oleh Allah. Namun sebaliknya jika kita merespon sakitnya trotolan kita dengan cara berkonsultasi dengan para breeder senior tentang penyakitnya, cara perawatannya, obat yang diperlukan untuk penyembuhannya maka kita akan mendapatkan banyak ilmu dari kasus tersebut.

Demikian juga ketika kita memiliki stok trotolan yang cukup banyak. Dan sebagai pendatang baru di dunia perburungan kita belum memiliki pengalaman dalam memasarkan. Kemudian berdoa kepada Allah agar diberikan jalan yang mudah dalam memasarkan trotolan kita. Sangat mungkin Allah tidak menjawab do’a kita dengan cara tiba-tiba mengirimkan bakul datang ke rumah kita dan langsung memborong trotolan kita.


Tapi mungkin saja Allah justru menjawab do’a kita dengan cara “mempersulit” penjualan trotolan tersebut. Sebab dengan mempersulit pemasaran maka akan memaksa kita untuk lebih serius dalam memasarkannya, lebih sungguh-sungguh dalam membangun koneksi dengan banyak bakul lainnya, lebih berhati-hati dalam memprospek calon pembeli dan lain-lain. Dengan cara ini maka sebenarnya kita tengah diajari untuk menjadi pemasar burung yang lebih professional.

Jadi begitulah cara Allah mengabulkan do’a kita. Kita butuh kepekaan tersendiri untuk bisa merasaka bahwa beginilah cara Allah mengabulkan doa kita.

Atau kemungkinan kedua, Allah memang masih menyimpan pengabulan do’a kita untuk menjadi tabungan kita kelak di akhirat. Karena kata para sesepuh, sebenarnya tidak ada do’a (asalkan baik) yang tidak dikabulkan oleh Allah. Hanya soal waktu saja. Bisa di dunia ini atau kelak di akhirat. Itu saja.

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Senin, 07 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Dijual Burung Jalak Bali Murah

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Breaking News

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Sebuah pesan masuk ke BB saya. Saya baca . . .e . . . ternyata dari seorang Kicau Mania Magelang,  sebut saja H. Dari pesannya saya menangkap ada semacam rasa menyesal. Kok menyesal ?

Dia membeli sepasang burung jalak bali dari seorang bakul yang dia kenal pada saat membeli. Waktu itu dia bersyukur karena dapat harga murah. Rupanya burung jalak bali yang dia beli tidak bisa disertifikatkan.

Kok menyesal akibat dari burung jalak bali miliknya tidak bisa disertifikatkan ? Ya karena dia tidak tahu bahwa burung jalak bali yang sudah terlanjur beredar di pasaran pada dasarnya memang “tidak bisa” disertifikatkan. Saya katakan “tidak bisa” karena prosedurnya yang sulit. Rupanya dia belum memahami soal “tataniaga” di dunia jalak bali.

Maka perlu saya tuliskan di sini jika anda membeli burung jalak bali dalam kondisi tidak bersertifikat maka jangan berharap suatu hari nanti anda akan mencarikan sertifikat burung jalak bali anda. Karena prosedurnya panjang dan berliku. Bahkan menurut ketentuannya burung hasil penangkaran yang sudah terlanjur beredar dan tidak ketahuan lagi di mana induknya, untuk mengeluarkan sertifikat atas burung yang berkategori seperti ini harus ada persetujuan dari pejabat eselon satu di kementerian kehutanan. Kalau biasanya hanya di tingkat BKSDA saja, jadi lebih gampang.



Bisa dibayangkan bagaimana jika mengurus sertifikat namun kewenangannya berada di tingkat eselon satu. Pasti butuh waktu lama, prosedur yang panjang dan mungkin juga rumit dalam pelayanannya. Maka seperti saya katakana di atas bahwa burung-jalak bali dengan status seperti itu “tidak bisa” disertifikatkan.

Terus bagaimana dong solusinya jika sudah terlanjur membeli burung jalak bali namun ternyata burungnya tidak memiliki sertifikat. Terus terang saya berat menjawabnya. Karena sesuai ketentuan burung jalak bali yang tidak memiliki sertifikat dianggap illegal, sehingga berstatus milik negara.

Saya hanya bisa berpesan bagi para peminat burung jalak bali; belilah burung jalak bali yang bersertifikat resmi, yang dihasilkan dari penangkaran burung jalak bali yang berijin resmi. Jika status burung anda adalah resmi, maka anda akan aman saat memeliharanya, aman jika akan menjualnya kembali dan nyaman dalam menikmatinya sebagai hiburan anda. Enak to . . .manteb to . . . kata mbah Surip.

Lah burung jalak bali yang bersertifikat kan mahal bos . . . . ?

Menurut saya tidak mahal jika dikaitkan dengan manfaat yang akan kita peroleh. Ini seperti saat kita membeli sepeda motor. Jika kita di tawari sepeda motor MIO terbaru tahun 2014, misalnya. Si A menawari dengan harga 10 jt namun BPKB dan STNK tidak ada, sedangkan si B menawari harga 13 jt dengan surat-surat lengkap. Mana yang akan kita pilih ? Tentu saja pilihan ini sangat tergantung dengan kita sendiri mau pilih Mio seharga 10 jt atau yang 13 jt. Dan pilihan itu menjadi hak kita sepenuhnya. Nah mana yang kita pilih ?

Dalam dunia kicau terutama dunia jalak bali, jika calon pembeli dihadapkan pada kasus seperti itu kebanyakan akan memilih yang berharga murah sebagaimana dilakukan oleh H dari Magelang yang saya contohkan di atas. Calon pembeli biasanya berharap suatu hari nanti jika sudah ada biaya dia akan mencari sertifikatnya. Padahal mengurus sertifikat burung jalak bali antara burung jalak bali yang masih kecil dan jelas indukannya akan sangat berbeda dengan mengurus sertifikat burung jalak bali yang sudah besar, apa lagi jika status indukannya sudah tidak diketahui lagi. Pada kasus yang kedua ini menjadi sulit dalam birokrasinya sebagaimana telah saya ceritakan di atas.

Jadi kembali kepada ilustrasi tentang motor Mio tadi, kalau saran saya pilihlah motor Mio yang memiliki BPKP dan STNK yang lengkap meskipun untuk  itu anda harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
  
Tapi karena kebanyakan peminat burung jalak bali tidak mengerti persoalan ini maka banyak diantara mereka yang saat membeli burung hanya melihat harganya saja. Kebanyakan mereka memilih yang berharga miring, tanpa memperhatikan aspek legalitas dari burung jalak balinya. Padahal dalam kaitannya dengan burung-burung yang dilindungi mestinya saat kita berencana membelinya maka aspek pertama yang harus diperhatikan justru aspek legalitasnya. Setelah itu aspek kesehatan burungnya, baru kemudian nego soal harganya.

Jika burungnya legal, tapi burungnya kurang sehat maka jangan diteruskan. Jika burungnya legal, sehat baru bicarakan harganya. Kalau yang jual adalah bakul burung biasanya harus lebih jeli saat negosiasi, karena biasanya masih bisa digoyang. Namun jika anda membelinya dari penangkar, biasanya harganya pas, kalau toh di nego biasanya nego alus saja, alias turun dikit banget.

Memperhatikan legalitas dan kesehatan burung itu sudah cukup, jika anda membelinya dengan tujuan untuk dipelihara sebagai hiburan. Namun jika anda membeli burung jalak bali dengan tujuan untuk ditangkarkan, menurut saya masih ada satu syarat penting lagi yaitu kesanggupan sang penjual untuk mentransfer ilmu dan pengalaman penangkarannya.

Sayangnya ilmu dan pengalaman menangkar ini hanya dimiliki oleh penjual yang berlatar belakang penangkar. Jika anda membelinya pada pedagang burung, besar kemungkinan dia tidak memiliki ilmu menangkarkan burung, apa lagi pengalaman menangkar.

Mengapa kita mesti mengikutkan transfer ilmu dan pengalaman ini sebagai syarat dalam pembelian burung yang bertujuan untuk ditangkarkan ? Karena dalam beberapa hal memasuki dunia penangkaran ibaratnya kita memasuki lorog yang gelap . . . .jiiaaaa . ..lorong gelap. Lebay ya . . . tapi benar juga sih.

Intinya bahwa dalam menangkarkan burung kita memerlukan orang lain tempat kita sharing ilmu dan pengalaman. Ibaratnya jangan sampai kita berjalan sendirian, sebab nanti bisa kejebur kalenan. Sebab dalam dunia nyata, tidak ada penangkar yang sukses tanpa kejebur kalenan. Dan untuk meminimalisir agar kita tidak terlalu banyak kejebur kalenan maka kita perlu untuk memperlajari ilmu dan pengalaman orang lain.

Eitt . .  masih ada lagi syarat ke empat yaitu, anda harus memiliki teman yang sudah berpengalaman mengurus ijin penangkaran dan mengurus sertifikat anakan hasil penangkarannya. Ini penting untuk memnuhi kebutuhan penangkaran kita jika sudah mulai menghasilkan anakan.


sedikit iklan ya . . . kalau ditempat saya empat syarat ini sudah terpenuhi lo . . . penjenengan membeli burung jalak bali ke tempat saya maka penjenengan akan mendapatkan :

1.       burung
2.      syarat ke 1
3.      syarat ke 2
4.      syarat ke 3
5.      syarat ke 4.

Jadi komplit plit plit . . . penjenengan tinggal menyediakan kandang dan pakan he he he . . . Habis itu tinggal menunggu rejeki. Kalau rejeki ini soal nasih, apakah penjejengan bernasib jadi orang kaya atau tidak. Jika anda bernasib orang kaya maka anda akan mendapatkan rejeki dengan gampang. Namun jika anda bernasib sebagai orang sederhana, maka anda perlu bersabar. Toh rejeki itu banyak jalannya. Dan jalan yang lain, diluar penangkaran masih seribu lebih jumlahnya. Yang penting kita rajin ikhtiyar saja, lama-lam Tuhan bakal kasian juga sama kita. Kalau Tuhan kasihan nanti kan kita dikirimi rejeki yang banyak . . . iya to ?

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!



Kamis, 03 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Menangkar Burung Di Lahan Sempit

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Seri Ramadhan, session 7

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Dulu saya sering terkesima, ketika ada teman sesama penangkar yang bercerita bahwa si A memiliki 40 kandang penangkaran burung cucak rawa, si B memiliki 50 kandang penangkaran burung murai batu ekor panjang.

Waktu itu saya belum bisa membayangkan, bagaimana seandainya yang memiliki kandang sebanyak itu adalah saya. Sedikitpun tidak terbayang, wong lahan yang saya miliki sangat sempit kok. Jadi mustahil saya bisa membangun kandang sebanyak itu, kecuali kalau ada rejeki untuk membeli lahan sebelah rumah.

Tahun berganti tahun, tak terasa sudah 'banyak' tahun saya lalui bersama burung-burung penangkaran saya. Namun jangankan tembus angka 40 kandang, 15 kandang penangkaranpun belum bisa saya wujudkan. Dan sampai saat ini saya baru bisa membuat 12 kandang penangkaran. Namun buat saya ini adalah anugerah yang sudah sangat saya syukuri.

Bayangkan saja, saya hanya memiliki sisa lahan sekitar 4m x 3m saja. Oooo . . . luar biasa, memiliki lahan sesempit itu kok bisa membangun sampai 12 kandang penangkaran, gimana cerita ini ?

Itulah yang disebut sebagai the power of kepepet. Meski hanya memiliki lahan yang sempit, namun karena tekat yang kuat untuk memiliki kandang penangkaran yang banyak, akhirnya jadilah 12 kandang tersebut.

Cerita lebih detailnya begini. Pada awalnya mentor breeding saya, datang ke rumah dengan membawa banyak wejangan. Kata beliau “Menangkar burung itu tidak perlu memiliki kandang yang banyak. Yang penting efektif”. Hah . . . yang penting efektif, apa maksudnya ini, bisikku dalam hati.

Saya menduga beliau memberikan wejangan seperti itu karena beliau tahu bahwa untuk memenuhi keinginan saya membangun penangkaran ini, saya hanya memiliki secuil lahan saja. Kemudian sang mentor yang sudah malang melintang di dunia penangkaran belasan tahun ini menunjuk sebuah kamar, kebetulan  kamar anak saya yang pertama. Dengan tanpa beban beliau bilang “Kamar ini juga bisa dibuat kandang. Bisa dibuat 3 kandang penangkaran”. Hah . . . . kamar dibuat kandang penangkaran ? Saya terperanjat. Masak sih kamar anak dibuat kandang penangkaran ?

He la . . . dalah . . . sekitar dua tahun kemudian, wejangan itu terbukti. Namun yang menjadi kurban adalah gudang tempat menyimpan barang-barang bekas di rumah kami. Sebuah gudang berukuran 5m x 3,5m kemudian saya alih fungsikan menjadi  kandang penangkaran.  Kini 5 buah kandang penangkaran sudah berdiri dengan kukuh di bekas gudang tersebut.

Nah 5 buah kandang ini ditambah 3 buah kandang yang saya bangun di sisa lahan yang saya ceritakan di atas maka jumlahnya menjadi 8 buah kandang penangkaran. Beberapa tahun sebelum saya “menyulap” gudang tersebut menjadi kandang penangkaran saya juga sudah membuat kandang dengan cara ngedag alias membuat lantai dua yang letaknya persis di atas dapur. Di bangunan yang yang seadanya ini saya membuat 4 kandang penangkaran. Jadi total jenderal saya memiliki 12 kandang penangkaran. Itu cerita tentang asal muasal ke-12 kandang penangkaran saya.




Setelah melalui jalan berliku, jatuh bangun, suka duka, senyum ketawa dalam penangkaran, akhirnya saya bertekat untuk menerapkan wejangan mentor saya tersebut. Yaitu bagaimana menjadikan kandang penangkaran tersebut efektif memberikan income kepada saya secara rutin. Karena faktanya banyak penangkaran yang tidak efektif dalam menghasilkan income. Secara umum paling efektifitas kandang penangkaran hanya sekitar 50% saja. Jika kisarannya antara 60% -70% itu sudah tergolong sangat efektif. Nah saya ingin kandang saya kelak menjadi kandang penangkaran yang efektif . . .tif . . .tif . . .tif

Memang sih ngomongin soal efektifitas dalam penangkaran, sangat menarik. Karena ternyata tidak efektifnya banyak penangkaran ternyata juga nyambung dengan persoalan sehari-hari. Tidak percaya ? Berikut ini saya kutipkan hasil sebuah survey tentang tidak efektifnya pemanfaatn 'benda' canggih. Sebuah survey memaparkan hasilnya sebagai berikut :

1.       Sebuah smartphone, 70% fiturnya tidak difungsikan secara efektif
2.      Sebuah mobil mewah, 70 % speednya tidak difungsikan dengan efektif
3.      Sebuah vila megah, 70 % lahannya tidak difungsikan secara efektif
4.      Di perguruan tinggi, 70 % mata kuliahnya tidak nyambung dengan profesi sarjananya
5.      Kegiatan social, 70 % hanya sekedar iseng
6.      Hidup hanya diisi dengan cari duit yang 70 %nya hanya akan dinikmati ahli waris

Tahukah anda itu hasil surveynya siapa. Hasil survey Cak Lontong . . . ya itu hasil survey Cak Lontong, pantes ngelantur ya . . . ? Tapi biarkan hasilnya ngelantur namun dalam kontek penangkaran burung, ternyata hasil survey Cak Lontong ini cukup relevan. 

Maka dari itu jika saat ini anda hanya  memiliki lahan yang sempit, gak usah sedih apa lagi sampai menangis. Gak ada gunanya. Saran saya bikin kandang saja dan kelola dengan efektif, maka kelak anda akan senyum-senyum sendirian saat mendapatkan hasilnya. Itu jika anda mengelola dengan efektif lo.

Jadi kembali ke judul tulisan di atas, jika kita bisa mengefektifkan kandang penangkaran secara maksimal maka dengan memiliki sisa lahan seluas 3m x 3m memberikan peluang bagi anda untuk memiliki income sebesar 40,25 jt – 45 jt perbulan. Gimana caranya pak Syam ?

Bikin 3 kandang penangkaran, trus isi dengan burung jalak bali. Jika pengelolaan anda efektif maka ketiga kandang tersebut berpeluang untuk menghasilkan 9 ekor piyikan perbulan. Sesuai pengalaman saya dalam menangkar burung jalak bali, satu indukan biasa bertelur 2-4 ekor. Ini tergantung gen dari indukannya, kalau ditempat saya biasanya bertelur sebanyak 3 biji.

Saya ambil rata-rata 3 ekor, maka tiga kandang menghasilkan 9 ekor piyikan. Harga perpasang sekitar 10 jt rupiah, jika sedang apes taruhlah 8,5 jt perpasang maka anda berpeluang untuk mengantongi uang sebesar 42,5 jt – 45 jt. Dan ingat itu duit semua lo, gak campur daun he he he . . .

Dengan deretan cerita seperti di atas, maka ketika saya mendengar ada penangkar yang memilik 40 kandang penangkaran, atau 60 kandang penangkaran, saya sudah cukup puas melirik sisa lahan yang hanya berukuran 4m x 3m yang saya miliki. Asal kita memiliki kesungguhan dalam mengelola kandang penangkaran, disertai dengan managemen yang bagus maka 3 kandang tersebut potensial menghasilkan income sama dengan 6 kandang atau bahkan 9 kandang milik mereka yang dikelola dengan tidak efektif.


Kuncinya ada pada kesungguhan dan managemen pengelolaan. Managemen yang saya maksud di samping menyangkut pakan dan kenyamanan kandang, yang paling utama adalah kejelian kita untuk hanya memilih indukan yang produktif. Sortir indukan yang males-malesan berproduksi, segera ganti dengan burung baru. Memang hal ini bukanlah hal yang mudah, perlu kesungguhan dan kesabaran ekstra. Namun jika kita mampu, maka efektifitas penangkaran kita akan maksimal.

Nah jika kita hanya memiliki lahan yang sempit, tidak ada pilihan lain kecuali menangkar dengan sungguh-sungguh disertai kesabaran untuk terus memberikan asupan gizi terbaik, memberikan suasana kandang yang nyaman dan memilih indukan yang produktif. Itu kunci utamanya. Itulah ikhtiyar yang terbaik jika kita ingin memiliki kandang penangkaran yang efektif.

Jika ikhtiyar sudah kita lakukan dengan sebaik-baiknya, maka insya Allah do’a kita “Ya Allah berikan kami trotolan yang banyak” tidak lama lagi akan terkabul. Konon kata para kasepuhan, do’a yang paling gampang diijabah oleh Allah adalah do’a yang disertai dengan usaha konkrit, bukan do’a yang kosong. Maka jauhi do’a yang kosong ya . . .



ingin menengok penangkaran burung jalak bali pak Syam . . .KLIK saja di SINI
ingin membeli burung jalak bali . . .KLIK saja di SINI

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Rabu, 02 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Doa Seorang Pemikat Kacer


Seri Ramadhan, session 6

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Seperti biasanya, pagi itu Lik Kijan pergi ke Lereng Merapi untuk memikat burung-burung yang berkeliaran di kaki gunung nan cantik itu. Lik Kijan hanyalah satu di antara belasan orang yang berprofesi sebagai pemikat burung liar di lereng merapi.

Namun sampai sore menjelang, dia hanya berhasil menangkap satu kutilang dan seekor prenjak gunung. Di ambang keputusasaannya dia berdoa sepenuh hati, “Ya Allah, anak-anakku menunggu kelaparan di rumah, berilah aku seekor burung lagi agar cukup untuk beberapa liter beras, ikan asin dan terasi”.

Tidak lama setelah doanya selesai ia panjatkan, Allah memberikannya rezeki. Jaring yang sejak tadi pagi terpasang tiba-tiba mantul-mantul. Ini pertanda ada buruan yang terperangkap. Benar rupanya seekor burung kacer jantan, terjerat jaringnya. Ia pun bersyukur kepada Allah dan pulang ke rumah dengan penuh bahagia.

Di tengah perjalanan pulang, ia bertemu dengan kelompok preman pencuri kayu hutan. Raja premana heran dan takjub luar biasa begitu melihat burung kacer jantan yang dibawa Lek Kijan. Lalu, kawanan preman itupun merebut ketiga burung tangkapan Lek Kijan sekaligus.

Dibawanya burung itu ke sebuah gubug di tepi hutan. Raja preman mengeluarkan burung dari dalam sangkar sambil tertawa kegirangan. Tiba-tiba si kacer jantan mematuk jari tangannya sampai berdarah. Sejurus kemudian badan si raja preman menggigil kedinginan. Masak bos preman kalah sama manuk kacer ya ? Preman cap apaan itu ?


Saya jadi ingat cerita seorang teman yang pernah naik bus tumpuk jurusan Kartosuro –Palur saat PO Damri masih mengoperasikan bus tersebut beberapa tahun lalu. Saat dia naik dan ingin duduk di bagian atas, dia terhalang oleh seorang lelaki bertampang preman, badan bertato dengan rambut gondrong di kucir yang berdiri mematung di pintu menuju lantai atas. Karena terhalang oleh si raja preman maka dia tidak jadi naik ke lantai atas bus tumpuk tersebut.

Ketika bus sudah hampir mencapai pasar Kleco ( kira-kira 2 km perjalanan ) tiba-tiba dia dikagetkan oleh suara orang muntah-muntah hueek . . .huueek . . . . Begitu di tengok ternyata si raja preman yang bertato dan berambut gondrong kunciran tadi sedang muntah-muntah hebat. Rupanya si raja ini tidak tahan menahan goncangan bus tumpuk itu.
“Ealaahh mas-mas, wong preman gagah, tatoan dan gondrong kunciran , naik bus kota saja kok ya ndadak mabuk barang to mas” kata temanku dalam hati. Namun bagi saya ada yang lebih aneh lagi, ya temanku itu tadi. La wong sama preman gampang ambruk saja kok ya takut . . . ealahh . . .kasihaaan deh lu . . .isin aku dadi koncomu.

Jadi jangan kira ya kalau namanya preman bertato itu mesti tahan banting. Bisa saja dia dipatok ayam sayur saja langsung pingsan ? Ha . . . di patok ayam sayur bisa pingsan, gimana ceritanya ? La saking kagetnya pas dipatok dia kebentur tembok dapur kok . . . .he he he . . .

Makanya jangan heran kalau preman yang dipatok burung kacer tersebut badannya menggigil hebat sehingga malam itu raja preman tersebut tidak bisa tidur. Bahkan telah banyak dukun ahli upas ulo telah dihadirkan. Namun semuanya tidak mempan.

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Teruslah Berdoa, Agar Indukanmu Produktif


Seri Ramadhan, session 5

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Kicau Mania yang ganteng-ganteng dan baik hati . . .

Masih di suasana Ramadhan ya . . .  makanya kalau kita perbanyak do’a kepada Allah sangat bagus. Momennya tepat. Misalnya habis sahur, kita banyakain do’a “Ya Allah moga Engkau berkenan menjadikan burung saya beranak pinak yang banyak”. Ba’da sholat subuh jangan lupa di sela-sela doa yang standard kita selipkan lagi “Ya Allah menjelang lebaran ini duit saya semakin tipis, saya memerlukan tambahan untuk membelikan baju baru untuk anak istri saya. Ya Allah datangkanlah pembeli ke tempat saya”

Seyogyanya doa-doa itu terus kita ulang-ulang diwaktu-waktu yang istijabah (momen tepat untuk berdo’a) agar Allah mengabulkan do’a kita. Kita seharusnya tidak pernah lelah untuk selalu mengulangi do’a kita. Begitu pesan orang-orang tua dahulu.

Suatu hari seorang teman yang memiliki usaha kantin di sebuah kantor pemerintah bertanya kepada saya “Pak Syam apakah boleh saya waktu sholat tahajud berdoa kepada Allah agar diberikan penglaris kepada warung saya ?”. Saya jawab “Pak berdoa kepada Allah dengan meminta agar kantin bapak dijadikan laris itu bukan saja sekedar boleh. Bahkan menurut saya malah harus. Bapak harus meminta kepada Allah agar diberikan penglaris”

Rupanya di masyarakat kita ada sebagian orang yang merasa sungkan kalau meminta kepada Allah selain meminta surga dan anak sholih. Banyak diantara mereka yang sungkan meminta kepada Allah jika yang dimintanya adalah rumah yang besar, mobil yang bagus, duit yang banyak, istri yang cantik, burung murai yang top markotop, cucak rawa yang produktif.

Mereka merasa bahwa hal-hal duniawi seperti itu tidak layak dimintakan kepada Allah. Karena itu isi do’a mereka hanya diseputar keinginan agar dimasukkan ke dalam surga dan minta agar diberikan anak yang sholih.

Menurut saya sebenarnya hal itu tidak salah, hanya saja kurang lengkap. Bukankah kita sering diajari untuk berdoa dengan do’a sapu jagat “Robbana atina fi dun-ya hasanah, wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar” yang artinya kita meminta kepada Allah untuk diberikan kebaikan saat masih di dunia dan kebaikan kelak ketika kita sudah meninggal dunia ?




Coba yang dimaksud dengan kebaikan di dunia itu apa ? Apakah kebaikan di dunia itu hanya anak yang sholih ? Kan enggak to ? Apakah trotolan murai yang sehat-sehat, indukan cucak rawa yang produktif, jagoan kita hebat saat digantang itu bukan termasuk dalam kategori kebaikan di dunia sebagaimana isi do’a tersbut ?


Kalau menurut saya kebaikan di dunia itu menyangkut apa saja asalkan hal itu baik. Dia bisa berupa anak sholih, istri yang sholihah, tetangga yang baik, rumah yang besar, duit yang banyak, indukan yang produktif, trotolan yang sehat, penjualan trotolan yang gampang dan lain-lain. Karena menurut saya “fi dun-ya hasanah” menyangkut hal-hal tersebut, maka dalam do’a-do’a saya, tak pernah sedikitpun ada rasa sungkan di dalam hati ini untuk meminta agar indukan saya produktif, penjualan anakan jalak bali saya diberi kelancaran.


Maka saran saya penjenengan juga tidak usah sungkan untuk berdoa kepada Allah agar diberikan trotolan yang sehat-sehat, indukan yang produktif, dan marketing yang lancar. Setelah itu jangan lupa semua pemberian tersebut digunakan sebaik-baiknya sebagai amanah yang harus ditunaikan. Jangan sampai kita capek-capek meminta kepada Allah namun setelah diberi malah duitnya digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Jangan ya . . .


Disamping itu, agar do’a kita diijabah oleh Allah, pesan dari orang-orang tua dahulu agar kita menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang (maksiyat) dan membiasakan hal-hal yang disukai oleh Allah (amal sholih). Jangan sampai kita doanya kenceng banget tapi giliran waktu sholat malas-malasan. Jangan sampai kita rajin meminta trotolan kepada Allah, giliran membersihkan kandang, mengganti air dan pakan malasnya minta ampun. Jadi harus imbang ya antara do’a kita dengan amal kebaikan kita. Jika itu kita lakukan maka Allah akan kasihan kepada kita jika doa kita tidak dikabulkan.


Biar lebih sip, berikut ini saya cuplikkan sebuah kisah tentang keajaiban doa, yang cukup menarik.


Kita mengenal Imam Bukhari adalah seorang perawi hadist yang sangat terkenal. Kekuatan hafalannya sangat luar biasa. Ribuan hadits telah beliau hafal dengan cepat, baik matannya (isi) maupun sanadnya ( jalur orang yang meriwayatkannya).


Ahli hadist termasyhur sepanjang masa ini, lahir di Bukhara, Uzbekistan. Namun ada satu hal dalam diri beliau yang tidak banyak diketahui orang. Ternyata Bukhori kecildulu, pernah mengalami sakit mata bahkan buta. Dan berkat rahmat Allah yang maha Kuasa dengan lantaran do’a ibunya akhirnya kebutaan itu bisa sembuh total.



Saat anaknya masih buta, ibunda Bukhari kecil begitu sedih. Namun, kesedihan tersebut tidak lantas menjadikannya patah semangat. Sang Bunda yakin bahwa anaknya dapat melihat kembali, jika Allah mengizinkan. Karena itu, dengan keyakinan penuh, tiada hentinya ibunda Imam Bukhari berdoa kepada Allah Swt memohon kesembuhan putranya. Tak henti-hentinya do’a it uterus beliau panjatkan. Belaiau berdo’a dengan menghadirkan segenap hati dan pesaannya. Dengan penuh keyakinan bahwa Allah bakal mengabulkan do’a itu beliau meneruskan doa itu siang dan malam.



Pada suatu malam ibunda Imam Bukhari bermimpi melihat Nabi Ibrahim yang berkata, “Hai Fulanah, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu karena seringnya engkau berdoa.”


Pagi harinya, ibunda Imam Bukhari menyaksikan bahwa penglihatan putranya kembali normal. Subhanallah.


Itulah keajaiban doa.  Anak yang buta saja, dengan ijin Allah dia bisa menjadi sembuh, normal sebagaimana orang sehat pada umumnya. Apa lagi kalau sekedar meminta agar kita diberi trotolan  yang sehat-sehat dan indukan yang produktif, sangatlah gampang bagi Allah. Allah skedar berfirman “Kun” maka kita akan punya banyak trotolan dan indukan produktif. Kata para kasepuhan waidza aroda syaian an-yaqula lahu “kun” fayakun.

(pak Syam/dari berbagai sumber )


Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi.  "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali. 

Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9

!!menangkarkan burung jalak bali!!merawat anakan burung jalak bali, budi daya burung jalak bali!!


Selasa, 01 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali : Penjenengan Pingin Membeli Burung Jalak Bali ? Nggak ah . . .Takut . . .


Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9

Konon ada orang yang pingin mengoleksi burung jalak bali, tapi takut. Kan burung jalak bali dilindungi Undang-Undang, katanya.

Kepada orang yang seperti ini saya katakan “Mengoleksi burung jalak bali aman kok Pak, asalkan burung jalak bali tersebut statusnya resmi. Burung Jalak bali resmi itu artinya :

1.       Burung jalak bali tersebut bukan burung hasil tangkapan hutan
2.      Burung jalak bali tersebut haruslah burung hasil penangkaran dari penangkar resmi
3.      Burung jalak bali tersebut dilengkapi dengan sertifikat



Jadi jika penjenengan ingin membeli burung jalak bali dengan aman, maka pastikan bahwa burung jalak bali tersebut bukan burung jalak bali hasil tangkapan hutan, akan tetapi burung jalak bali tersebut haruslah merupakan hasil penangkaran resmi penangkar burung jalak bali, misalnya seperti UD. AHA Breeding Klaten milik pak Syam Klaten, dan pastikan juga bahwa burung jalak bali tersebut memiliki sertifikat resmi. Dan untuk wilayah Propinsi Jawa Tengah mulai Tahun 2014, sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Semarang.

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Bersabarlah Maka Kandangmu Akan Produktif

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9

Seri Ramadhan, session 4



Haaiii . . .Kicau Mania . . . Ngomong-ngomong tentang ujian hidup, kita ini tidak bisa lepas darinya lo. Kata para kasepuhan, jika Allah ingin mengetahui kualitas kita para penangkar ini atau jika Allah hendak menaikkan kualitas kita, Allah akan mendatangkan ujian ke dalam hidup kita. Karena kita adalah seorang penangkar burung maka sangat mungkin ujian itu datang dan menyelinap ke dalam kandang penangkaran kita. Nah lo.
Maka tidak heran kalau orang dengan kualitas tertinggi setingkat nabi misalnya, juga tidak lepas dari ujian hidup yang menderanya. Karena ujian ini justru dihadirkan dalam kehidupan para nabi tersebut untuk mengupgrade derajat mereka ke tingkat yang lebih tinggi.

Dalam beberapa hal, seringkali ujian hidup datang menghampiri kita, tanpa kita duga sebelumnya. Makanya kadang kita tidak siap menghadapinya. Jika kita dalam kondisi yang tidak siap maka reaksi kita kadang tidak beraturan. Kadang menggerutu, menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, dan sebagainya. Padahal dalam kaitannya dengan ujian, apapun ujian yang datang, tidaklah terlalu penting, yang justru penting adalah cara kita bereaksi.


Misalnya kita mendapatkan cobaan dimana indukan kita tahun ini seharusnya sudah berproduksi, namun setelah ditunggu cukup lama, ternyata tak kunjung produksi juga. Maka kitapun bereaksi. Dalam hal ini ada tiga kemungkinan reaksi. Pertama menggerutu menyalahkan keadaan, cuaca yang terlalu panas misalnya. Kedua dengan menyalahkan orang lain yaitu anak kandang yang merawat burung kita. Terus dia kita marahi. Ketiga dengan instropseksi diri, apa kira-kira penyebab indukan yang tak kunjung produksi ini.

Jika kita menyalahkan keadaan karena cuaca yang terlalu panas maka kita tidak akan menemukan solusinya. Karena soal musim hujan atau musim kemarau, semuanya berada di tangan Allah. Kita tidak bisa merubah musim kemarau menjadi musim hujan dengan mendatangkan seribu pawang hujan sekalipun. Apa lagi kalau sekedar menjemur sapu lidi yang dilengkapi bawang, brambang dan cabe rawit. Ini artinya dengan menyalahkan faktor alam maka hal itu sama sekali tidak bisa menjadi solusi bagi produktifitas penangkaran kita. Iya to ?

Terus yang kedua, menyalahkan anak kandang. Anak kandang kita marah-marahi dengan tuduhan dia tidak becus mengurus kandang sehingga burung tidak mau produksi. Apakah langkah ini tepat ? Jika anak kandang adalah anak yang pemalas, mungkin dengan menegor dia maka perawatan burung bisa jadi akan semakin baik. Lah kalau ternyata dia sudah bekerja dengan baik, maka dengan dimarahi justru akan menjadikan dia anjlok semangatnya. Kalau semangat kerja anak kandangnya turun, alamat burung semakin tidak mau berproduksi.

Yang paling baik dalam menyikapi ujian ini adalah sikap yang ketiga yaitu dengan melakukan instropseksi diri, apa kira-kira penyebab indukan ini tidak mau berproduksi. Apapun persoalan. Jika penyebabnya adalah karena cuaca yang panas, maka kita bisa menyemprotkan air ke dalam kandang dengan jadwal tertentu, atau kita memasang kran air di dalamnya. Jika persoalannya adalah karena perawatan yang kurang baik maka kita lakukan perbaikan dalam perawatan, asupan gizi, kenyamanan kandang dan lain-lain. Nah dengan reaksi seperti ini insya Allah, produktifitas kandang kita bisa meningkat.

Kalau dalam bahasa agama, reaksi nomor satu dan dua diata, malahan akan membuat pikiran dan hati menjadi sempit sehingga lupa untuk memikirkan solusi. Hal terbaik yang bisa kita lakukan ketika menerima cobaan adalah bersabar. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan,(QS Alam Nasyrah, 34:5-6). Bersabarlah maka penangkaranmu akan produktif.

Dalam Al Quran surah Al Anbiya ayat 83-84 dikisahkan, betapa Nabi Ayub diuji kesabarannya dengan kesedihan, kesendirian dan rasa sakit. Hartanya musnah, kemudian ditinggal istri tercintanya hingga beliau dan tak seorangpun bersedia menemani hidupnya. Ditambah lagi dengan cobaan berupa sakit kulit yang mendera seluruh tubuhnya. Apa reaksi nabi Ayyub terhadap seluruh penderitaan hidup tersebut. Beliau bereaksi dengan cara bersabar. Buah kesabaran tersebut adalah kesembuhan atas penyakitnya, istrinya kembali kepada beliau lagi dan derajatnya diangkat lebih tinggi lagi.

Kicau Mania yang ganteng-ganteng . . .  ketika kita mendapat cobaan, percayalah bahwa itu adalah ujian terhadap kita untuk menjadi pribadi (penangkar) yang lebih baik, yang senantiasa bisa bersabar dan bersyukur akan apa yang terjadi pada kita. Allah tidak akan pernah menimpakan cobaan diluar batas kemampuan kita. Percayalah bahwa paceklik trotolan, pasti akan berlalu. Dan suatu saat nanti pasti akan panen trotolan, jika kita sabar dan terus merawat burung kita dengan baik. Allah tidak akan menyia-nyiakan ikhtiyar kita.


Menjadi penangkar yang sabar memang tidak mudah. Butuh kesadaran dan latihan bahwa cobaan tersebut akan membuat kita lebih baik dan mendapat sesuatu yang akan membuat kita bahagia kelak, yaitu bakal dikirimkan trotolan yang banyak lewat indukan kita..
Banyak cara yang bisa ditempuh agar kita menjadi pribadi yang mudah bersabar. Di antaranya:
§  Tersenyum; senyum adalah obat hati yang mujarab. Saat sedang kecewa karena telur nggak netes, trotolan mati atau indukan terbang meninggalkan kandang, cobalah menahan diri tidak meluapkan emosi secara terbuka. Sambil menahan diri, cobalah tersenyum. Insya Allah, rasa kecewa yang menyelimuti hati akan segera terbuka dan perlahan namun pasti lenyaplah rasa kecewa dari dalam hati.
§  Alihkan perhatian, jangan terpaku pada masalah yang menimpa. Biarkan energi kita digunakan untuk hal-hal positif yang nantinya akan mengarahkan kita pada solusi yang tidak kita duga. Biasanya di dalam cobaan itu selalu ada peluang. Dalam kesempitan pikiran tersebut biasanya selalu muncul inspirasi.
§  Perbanyak zikir dan istigfar. Ini bisa membantu kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan dan menjadikan kita tetap sabar dan percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang kita hadapi.

Ok sekian, tulisan sabar ala Kicau Mania session ke empat . . . semoga bermanfaat ya.