Oleh : Pak Syam, Penangkar burung
Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA.
081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9
Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa. Dengan demikian penangkaran burung jalak bali yang dilakukan "AHA Breeding Klaten" telah turut menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Budi daya burung jalak bali ini juga sangat berarti secara ekonomi, dan "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para penggemar burung jalak bali dan penghobi burung langka lainnya.
Kehadiran media internet dalam bisnis diakui banyak fihak ( termasuk penangkar burung ) sebagai terobosan yang membawa manfaat yang luar biasa. Kecepatan transaksi menjadi berlipat-lipat. Kemudahan proses bisnis menjadi sangat terasa dan bahkan kadang menyenangkan karena kita cepat dapat duit. Mata rantai bisnis mulai dari produsen, distributor, agen, pengecer hingga sampai ke konsumen bisa di pangkas beberapa tingkat, sehingga produsen jika mau dia bisa langsung menjual kepada konsumen. Dengan demikian biaya bisa ditekan seminimal mungkin. Produsen dan konsumen sama-sama diuntungkan. Proses bisnis menjadi jauh lebih simple.
Namun
begitu internet marketing sebagaimana sebuah hasil inovasi manusia pada
umumnya, dia juga tidak bisa mensterilkan dampak negatifnya. Karena di samping
berbagai keuntungan dari kehadiran internet di dunia bisnis tersebut, ternyata internet
marketing juga menyisakan banyak problem yang menyertai kehadirannya. Inilah
yang dinamakan dampak negative dari teknologi. Dan salah satu dampak negative yang
akan diulas dalam tulisan ini adalah adalah penipuan khususnya penipuan
bertransaksi burung melalui internet marketing.
Dalam
praktiknya dampak negative di atas akan semakin menjadi-jadi jika internet
marketing berada di tangan orang yang sejak awal memang sudah memiliki niat
yang tidak baik, di mana saat dia mulai memasuki area ini, memang sudah
memiliki niat yang tidak baik.
Bagimana
dengan internet marketing di dunia bisnis burung ?
Sebagaimana
kita ketahui bisnis perburungan, sebagai salah satu sector bisnis yang marak
ditengah-tengah dunia bisnis kita, dia juga telah memanfaatkan kehadiran
internet ini dengan baik. Berbagai layanan internet mulai dari face book,
tweeter, blog sampai situs-situs online banyak yang menjajakan burung sebagai
komoditas bisnisnya. Jadi lalu lintas transaksi burung cukup marak di internet.
Terus
bagaimana dengan dampak negative internet marketing terhadap bisnis burung ?
Sebagai sebuah lahan bisnis yang menggunakan internet sebagai basis praktis
bisnisnya tentu saja internet marketing di dunia burung juga tidak bisa
melepaskan diri dari persoalan tersebut. Praktik jual beli burung yang berujung
pada penipuan cukup sering terjadi. Penipuan ini bisa dilakukan oleh pihak
penjual maupun pihak pembeli.
Biasanya
seorang penjual burung melakukan penipuan terhadap calon korbannya dengan cara
meminta uang transfer sesusai dengan harga burung yang telah mereka disepakati
sebelumnya. Setelah uang ditransfer maka, esok harinya burung akan dikirim,
begitu kata sang penjual abal-abal ini. Namun tentu saja setelah uang transfer
dia terima dia tidak mengirimkan burung yang dia janjikan, karena sejak awal
dia hanya membidik uang si calon korbannya, maka setelah uang dia dapatkan,
maka seluruh kontak telepon yang berhubungan dengannya, dia putus selama-lamanya. Inilah modus paling
sering untuk menghapus jejak penipuannya.
Sedangkan
pembeli melakukan penipuan terhadap calon korbannya dengan cara ingkar janji untuk
memenuhi pelunasan pembayaran burungnya dengan berbagai macam dalih. Biasanya
dia hanya memberikan DP dalam jumlah tertentu. Kemudian dia meminta agar
burungnya dikirimkan terlebih dahulu, dengan janji paling lambat sehari setelah
burung sampai kepadanya maka pembayaran akan dilunasi. Namun sebagai penipu
yang memang sudah sejak awal dia merencanakan penipuan itu, begitu burung sudah
dia terima maka dia memasang jebakan untuk calon pemangsa dengan alasan dia ditipulah,
burungnya tidak sesuai spesifikasi dalam perjanjianlah, dan berbagai alasan lainnya.
Berbagai dalih ini dia sampaikan untuk mengelabuhi pemilik burung agar dia
tidak bisa mendapatkan lagi burungnya tersebut.
Dengan
maraknya berbagai penipuan lewat internet tersebut, saya sebagai penangkar (
produsen ) burung jalak bali, ikut kecipratan dampaknya. Minimal saya menjadi merasa
kikuk jika melayani pembelian online, jika tidak terjadi tatap muka dengan pembeli burung. Memang hampir
seratus persen pembeli jalak bali saya awalnya mengenal saya melalui dunia
maya, baik melalui internet maupun lewat telepon. Namun selama ini tidak
satupun pembeli burung jalak bali saya yang melakukan transaksi bisnis dengan
saya tanpa pernah bertemu muka dengan saya atau orang suruhan saya. Jadi
semuanya melalui proses tatap muka. Maklum transaksi baru terjadi di Pulau Jawa
saja.
Maka
ketika memasuki internet marketing seutuhnya, dimana antara saya dan pembeli
burung jalak bali saya tidak terjadi tatap muka, maka saya agak kikuk. Kikuk
ini terutama terjadi saat saya harus mengatakan kepada calon pembeli burung
jalak bali saya bahwa “burung akan dikirim setelah pembayaran dilunasi”. Dalam benak saya timbul pertanyaan “apakah
calon pembeli saya tidak berfikiran bahwa mereka akan saya tipu?”. Pertanyaan
itulah yang membuat saya seringkali menjadi kikuk jika saya harus mengatakan
bahwa “burung akan dikirim setelah pembayaran dilunasi” tersebut di atas.
Saya
menjadi kikuk karena saya turut merasakan perasaan calon pembeli burung jalak
bali saya tentang bagaimana kekhawatiran si calon pembeli burung jalak bali
saya tersebut. Seandainya saya sendiri dalam posisi dia maka saya juga akan
ragu-ragu untuk mentransfer uang pelunasan pembelian burung jalak bali dimana
saya belum pernah bertatap muka dengan penjual dan burungnya baru saya lihat
lewat foto atau bahkan kadang fotopun tidak ada. Terus di mana letak kepastian bahwa
transaksi ini bukan jebakan penipuan ?
Iya kan . . .
Terus
terang jika saya sendiri yang berada di posisi pembeli kekhawatiran yang sama akan
saya rasakan, mengingat penipuan via internet adalah kasus yang sudah sering
terjadi. Nah disinilah awalnya muncul rasa kikuk itu tadi.
Makanya
saya menjadi salut kepada Pak Jauhari salah seorang pembeli burung jalak bali
saya yang berasal dari Bontang Barat. Beliau setia menunggu ketika saya masih
mengurus dokumen-dokumen pengiriman. Pengurusan dokumen memakan waktu yang
cukup lama. Sekitar satu bulan baru selesai.
Begitu
urusan dokumen pengiriman selesai saya mengirimkan kabar ke beliau di Bontang
Barat sana. Hari itu juga beliau meminta nomor rekenening untuk mentransfer
harga burung jalak bali yang sudah kami sepakati sebelumnya.
Saya
agak kaget. Saya mau mengatakan bahwa Pak Jauhari ini tidak mengerti tentang
berbagai penipuan dalam transaksi burung via internet jelas tidakmungkin,
karena beliau sudah sering melakukan pembelian hewan dari pulau jawa melalui
internet. Hanya saja apa yang menjadi pertimbangan beliau sehingga beliau
memutuskan untuk mentransfer uang tersebut sampai saat ini saya juga tidak
tahu. Kadang saya masih kepikiran kok beliau mau mentransfer uang tersebut
sedang kami belum pernah bertatap muka, burung yang dibelinya belum pernah
dilihat, hatta lewat foto sekalipun. Sampai di sini saya tidak punya komentar
apa-apa.
Dan
kepada calon pembeli yang kebetulan membaca artikel inipun saya tidak bisa
memberikan saran apa-apa. Maksud saya saran untuk bersikap seperti pak Jauhari
tersebut atau saran untuk tidak melakukan seperti apa yang dilakukan oleh pak
Jauhari tersebut.
Terus
terang jika saya berposisi sebagai pembeli, saya belum memiliki cara yang tepat
untuk melakukan pembelian burung secara online. Sebagai pembeli paling langkah
paling aman untuk diambil adalah PCB ( pantau,cocok, bayar ), atau transfer
melalui rekening bersama. Itu jika komunitas memberikan layanan berupa rekening
bersama .
Namun
teknik PCB hanya bisa dipraktikkan jika
jarak tempuh antara penjual dan pembeli bisa dijangkau dengan mudah. Lah kalau
penjual di pulau jawa sedangkan pembelinya di Bontang Barat seperti pak Jauhari
tadi ya tidak mungkin dilakukan. Maka mau tidak mau system PCB ini harus
diganti dengan system lain yang memungkinkan. Misalnya membayar melalui rekening
bersama, itu jika ada rekening bersama.
Tapi jika
saya berada dalam posisi penjual saya bisa melakukannya dengan aman. Sebagai
penjual, insya Allah saya menggaransi bahwa burungnya sehat dan tidak cacat.
Selebihnya beri kami kepercayaan untuk memproses dokumen pengiriman dengan
baik. Jika dokumen sudah siap dan burung siap dikirim kemudian kami kirimkan
nomor rekening untuk pelunasan harga burung. Begitu cara yang kami lakukan
sebagai penjual, dan insya Allah kami komitmen dengan cara ini. Kami meyakini
bahwa menipu bukanlah cara yang baik untuk mencari rejeki. Dan kami percaya
bahwa rejeki hasil dari menipu pasti tidak berkah sehingga berbahaya jika
dikonsumsi. Jadi di sini memang dasarnya kepercayaan semata.
Ya
. . . bagi sebagian orang, mungkin hal ini nampaknya aneh, tapi begitulah
yang saya lakukan, dan Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada yang complain.
Moga begitu selamanya, aamiin . . .
Pelajari lebih detail klik di SINI
Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi. "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali.
Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar