Oleh : Pak
Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp.
081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9
Seri Ramadhan, session 1
Sahabat Kicau Mania yang ganteng-ganteng, ini kan mau bulan
Ramadhan, boleh dong kita sesama kicau mania memberikan pesan-pesan kebaikan ?
Tentu saja boleh, meski kita para kicau mania ini bukan jebolan pesantren boleh
kan bertausyiah diantara kita. Jadi tausyiah dari kicau mania ke kicau mania.
Ini bukan ngajari lo ya. Kita sharing-sharing sambil mengumpul pahala di bulan
yang suci ini. Di bulan yang lain kita kan sibuk ngumpulin trotolan sama calon
indukan, nah mumpung di bulan suci ramadhan kita ganti ngumpulin paha. Akuuurrr
yaaa . . . ?
Kata para sesepuh kalau kita ingin berbuat baik, ya langsung
berbuat saja. Gak usah ditunda-tunda. Tapi kalau tiba-tiba kita punya niatan
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik (maksiat) baiknya justru ditunda.
Habis itu ditunda lagi. Setelah itu tunda lagi biar kemaksiatannya gak jadi
dilakukan. Nah begitu Cau, Kicau Mania maksudnya.
Saya punya cerita tentang orang yang suka menunda-nunda berbuat
baik, namun akhirnya kebiasaan menunda tersebut menjadikan dirinya malah
celaka. Begini ceritanya.
Dahulu kala, di daerah Hijaz ( Timur Tengah ), hiduplah seorang
penyair top markotop bernama Asya. Banyak orang yang menyukai puisi-puisinya.
Sayang, Asya memiliki kebiasaan buruk yaitu hobi banget mendem ciu alias bermabuk-mabukan. Ketika
ajaran Islam mulai tersebar di tanah Hijaz, banyak orang masuk Islam. Hati Asya
ikut tergugah mendengar keagungan Islam. Dia pun berikrar ingin masuk Islam.
Namun sayangnya niat itu tercium oleh seprang bromocorah suku
Quraisy. Sang bromocorahpun kemudian melaporkan hal itu kepada kaumnya.
Alangkah marahnya mereka demi mengetahui hal tersebut.
Maka disusunlah scenario untuk mencegah agar Asya tidak jadi masuk
islam. Mareka pun menemui Asya. Dengan penuh sandiwara, mereka menyapanya.
“Hai, Asya, kamu mau pergi ke mana?
“Untuk apa kamu mencarinya?”
Aku bertekad masuk Islam,” jawab Asya yakin.
“Apa kamu tahu kalau ajaran Islam melarang orang hidup
berfoya-foya?” tanya bromocorah utusan kaum Qurays itu.
“Ah, aku tidak keberatan meninggalkan hidup berfoya-foya,” tukas
Asya.
“Apakah kamu juga tahu jika ajaran Islam melarang umatnya untuk
bermabuk-mabukan?” tanya mata-mata Quraisy itu.
Asya tersentak kaget. “Benarkah? Bermabuk-mabukkan itu kan
menyenangkan. Mengapa dilarang?” tanya Asya bingung.
“Kalau kamu tidak percaya, tanya saja orang-rang yang telah masuk
Islam itu!” tukas mata-mata tadi.Asya kebingungan. Dia berkata, “Wah, kalau
begitu aku akan memuaskan diri dulu. Kalau sudah puas, baru aku akan berikrar
masuk Islam.”
Asya pun menghela kudanya menuju tempat penjualan minuman keras. Bromocorah
itupun bersorak gembira. Dia berhasil menghalangi niat baik Asya masuk Islam.
Hari demi hari, Asya tenggelam dalam kebiasaan buruknya. Siapa
yang menduga, Asya meninggal pada tahun itu juga. Asya tidak sempat bertemu
Nabi Muhammad dan belum berikrar masuk Islam.
Asya mati dalam kerugian karena menunda kebaikan. Asyar lebih memilih
kesenangan hidup yang hanya sesaat.
Nah begitu ceritanya sobat Kicau Mania. Jadi kesimpilannya jika
kita ingain berbuat baik maka jangan ditunda-tunda. Jika ingin sholat segera
sholat jika waktu sholat sudah masuk. Mau terawih jangan ditunda-tunda, nanti
keburu ngantuk loh. Kita harus cepet-cepet melakukannya kayak waktu kita
berbuka puasa itu lo . . . semangat banget to . . . gak pakai nunda-nunda. Itu
yang benar he he he . . .akuurr deh . . .
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar