Kok Bisa ya ?
Tanya saja sama Gusti Allah sang pemberi rejeki, kok bisa kandang “sederhana” dan “tidak ideal” seperti itu memiliki produktifitas yang tinggi. Saya sendiri sebagai pemiliknya juga tidak mengerti, mengapa bisa begitu ?
Sampai sekarang saya justru memiliki semacam keyakinan bahwa inilah sebagian misteri di dalam dunia penangkaran. Susah di tebak. Kadang gampang, kadang susah. Jadi ngeri-ngeri sedap. Ini sangat cocok bagi anda yang bertype otak kanan, yaitu cara berfikir yang ngacak, tidak matematis dan bahkan kadang tidak logis. Yang dicoba dulu, kira-kira begitu.
Tapi yang jelas disela-sela doa dhuha, tahajud dan berbagai do’a lainnya, saya senantiasa menyisipkan permintaan kepada Allah agar berkenan menurunkan rejekinya dengan wasilah (sarana) penangkaran burung Jalak Bali ini. Dan ini insya Allah berusaha saya rutinkan. Do’a-do’a itu selalu saya panjatkan kehadirat Ilahi Robbiy
Misalnya begini Ya Allah SPP semesteran anak saya . . .Ya Allah saya pingin ganti mobil . . .ya Allah tahun ini saya pingin naik haji . . .ya Allah warung makan saya butuh suntikan dana ya Allah . . .ya Allah saya pingin memperluas kandang . . .ijabahi ya Allah.
Saya percaya bahwa Allah itu Maha Kaya (al Ghoni) maka kalau sekedar SPP anak saya, mobil, ONH, dana investasi seberapapun besarnya, minta duit untuk nambah kandang penangkaran lagi; adalah perkara yang enteng bagi Allah. Maka saya sedikitpun tidak sungkan untuk memintanya. Karena Allah maha kaya, dan Dia memang tempat kita meminta, dan tempat kita bergantung. Begitu kata para kasepuhan.
Dan alhamdulillah jawaban atas do’a-do’a saya tersebut, dapat saya saksikan dari hadirnya beberapa anakan jalak Bali dari kandang penangkaran saya yang tidak mewah dan tidak ideal tersebut .
Maklum penangkaran jalak Bali nDeso jadi pola pikirnya ya sederhana, walaupun tentu saja anda boleh menyebutnya katrok. Tapi jangan kenceng-kenceng sebab kalau saya sampai mendengar disebut sebagai penangkar burung Jalak Bali yang katrok mungkin saya sakit hati.
Maka sebut saja penangkar burung Jalak bali yang sederhana ya . . . Atau setidaknya disebut nDeso lah ya . . .jangan disebut katrok biar hati ini tidak terluka. Ciee . . .
Sederhana kandangnya, sederhana pola pikirnya, tapi alhamdulillah produktif penangkarannya. Saya menyebutnya ini sebagai faktor non teknis. Orang-orang ada yang menyebutnya faktor X. Biasanya faktor-faktor keberuntungan seperti ini akan rajin mampir kepada orang-orang yang hatinya sudah semeleh (pasrah) dan bersikap qona’ah yaiatu rasa telah cukup dengan apa yang dia dapatkan.
Tapi apapun namanya yang jelas menurut keyakinan saya memang rejeki di atur oleh Tuhan yang Maha Pemberi Rejeki ( al Rozaq ), kita hanya berkewajiban untuk berikhtiyar dengan cara berusaha dan berdoa. Berdo’a itu artinya kita meminta. Ok
Kandang sederhana gak apa-apa, asalkan produktifitasnya tinggi. Setuju ? Kalau anda setuju saya do’akan semoga penangkaran anda makin produktif. Kalau anda tidak setuju saya do’akan semoga anda berubah pikiran terus kemudian menjadi setuju agar anda kebagian do’a kesuksesan penangkaran ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar