Dalam bagian pertama saya menyinggung tentang beberapa pertanyaan yang diajukan oleh calon penangkar burung Jalak Bali, maupun para penangkar pemula. Di bagian kedua ini masih melajutkan pembahasan di bagian pertama yang lalu yaitu tentang bagaimana cara mengelola kandang penangkaran Jalak Bali agar bisa produktif. Selamat mengikuti . . .
Mengapa panjang
ke belakang dan tinggi kandang berpengaruh besar terhadap rasa amannya Jalak
Bali saat berada di dalam kandang penangkaran?
Saya telah melakukan
pengamatan terhadap perilaku burung Jalak Bali selama di dalam kandang
penangkaran cukup lama. Misalnya saat saya mendekat ke kandang penangkaran
burung Jalak Bali, baik pada saat memberi pakan, mengganti air pada bak tempat mandi
atau saat saya sekedar meliat-liat untuk menikmati keindahannya, burung-burung Jalak Bali selalu terbang menjauh.
Ketika burung
Jalak Bali berada di dalam kandang penangkaran maka letak terjauh yang bisa dia
gapai adalah pada tangkringan paling tinggi di dalam kandang penangkaran
tersebut. Tangkringan burung Jalak Bali yang tertinggi di dalam kandang penangkaran
tersebut posisinya berada di titik
paling atas dan paling belakang. D sinilah pentingnya kita memperhatikan panjang
kandang ke belakang dan tinggi kandang ke atas tersebut.
Jadi ketika
burung Jalak Bali mengalami rasa tidak aman karena ada orang yang berada di
depan kandang, maka dia menghilangkan rasa tidak aman tersebut dengan cara
menjauhi objek yang membuatnya tidak aman tersebut sejauh-jauhnya. Titik
terjauh ini berada di tangkringan yang paling jauh ke belakang dan paling
tinggi ke atas. Itulah sebabnya mengapa variable utama dalam pembuatan kandang
adalah panjang kandang ke belakang dan tinggi kandang ke atas.
Faktor kedua
yang harus dipenuhi sepasang burung Jala Bali agar dia merasa nyaman dalam
kandang adalah ketersediaan pakan yang cukup. Pada dasarnya di alam liar burung
Jalak Bali adalah pemakan serangga dan pemakan buah. Nah kedua jenis makanan
ini mutlak harus kita sediakan di dalam kandang penangkaran burung Jalak Bali.
Pisang atau pepaya,
jangkrik, ulat hongkong dan voor pakan ayam adalah makanan yang harus tersedia
secara cukup di dalam kandang penangkaran burung Jalak Bali. Voor ayam bisa kita berikan sebanyak-banyaknya karena
murah meriah dan disukai burung Jalak Bali, buah pisang cukup satu atau dua
buah diberikan di pagi hari, jangkrik sekitar dua puluh ekor kita berikan di
pagi hari, siang hari hari kita kasih ulat hongkong sekitar tiga sendok makan.
Pemberian pakan dengan pola seperti ini sudah cukup untuk keperluan makan bagi sepasang burung Jalak Bali selama sehari. Esok hari kita lakukan hal yang sama seperti itu lagi.
Bersambung . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar