Senin, 30 Juni 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Belajar Mengendalikan Amarah dari Kanjeng Nabi Muhammad Saw

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9

Seri Ramadhan, session 3


Kicau Mania . . . apa kabar ?
Alhamduuu . . . . .Lillaa h h h . . .
Gimana puasa kan ?
Lapar gaaak ? Lemeeesss . . .gak ? Ya tentu saja lemes ya . . .

Kicau Mania . . . salah satu sifat yang mestinye bisa mengendur alias turun di bulan ramadhan ini adalah sifat marah.  Soalnya orang pada lemes-lemesnya, makanya energy marah juga ikut lemes. Iya to ?
Di samping itu juga karena setan-setan sedang dibelenggu. Setan yang berujud manusia, yang biasanya suka jahil hingga memancing emosi kita, sekarang  dia juga sedang lemes, karena juga sedang berpuasa. Karena si penggoda sedang lemes, yang digoda juga sedang kelaparan maka frekuensi marah diseluruh dunia selama sebulan ini turun drastis. Tentu saja ini adalah berita yang menggembirakan. Iya to ?

Ngomong-ngomong soal marah, menurut para kasepuhan marah merupakan salah satu emosi yang dianugerahkan Allah Swt kepada manusia. Di samping itu Allah membekali kita dengan berbagai macam emosi lainnya seperti sedih karena trotolannya mati misalnya, kangen dengan suara murai yang aduhai, kecewa karena gantangannya gak pernah dilirik juri, berbunga-bunga karena love birdnya juara, cinta kepada burungnya melebihi cinta kepada anaknya, terbukti anaknya tidak dibelikan buah tapi cucak rawanya malah dibelikan pisang kapok tiap hari  dan lain-lain. Itu semua adalah emosi yang diberikan oleh Allah kepada kita. Tiap-tiap emosi tersebut memiliki potensi positif dan dampak negative yang berbeda-beda kadarnya.


Jika dilakukan perbandingan dengan emosi-emosi yang lainnya, emosi marah memiliki sifat yang khas. Emosi marah menuntut ketersediaan energy yang tinggi, sifatnya merusak, bisa mendorong orang menjadi pemberani, tidak kenal takut, tapi sekaligus sangat melelahkan. Bikin kita jadi gampang capek. Namun begitu, sebagai sebuah emosi, marah diberikan oleh Allah bukan tanpa guna, tapi dia diberikan sebagai bekal untuk membentuk rasa berani kepada kita.

Misalnya ya. Tiba-tiba dalam sebuah angkutan umum kita melihat ada seorang nenek-nenek yang dicopet oleh seorang preman terminal yang berbadan tegap, tangan gede bertato dangan perut yang buncit. Jika dalam kondisi normal maka, kita akan kecut melihatnya. Namun demi dilihatnya pemandangan yang memilukan tersebut, dimana nenek-nenek dicopet kantung uangnya, maka serentak kemarahan kita bangkit. Nah energy marah inilah yang membuat kita jadi berani untuk melawan preman terminal yang berbadan kekar tersebut. Padahal dalam kondisi yang normal, baru ngelihatnya saja mungkin kita sudah lari terbirit-birit, apa lagi harus melawannya. Itulah fungsinya emosi marah. Kita mesti menyalurkannya dengan cara yang tepat.

Jangan sampai kita saat jengkel kepada murai yang macet dan tidak mau berkicau, tapi penyalurannya kepada pembantu yang kita tuduh karena salah memberi pakan. Atau kucing tetangga yang kita gebugi pakai sapu lidi, karena telah membuat murai kita stress. Jangan begitu la yaa . . .

Bagaimana jika kita terpancing oleh sesuatu, kemudian emosi marah merembet ke dalam hati kita. Apakah kita harus sabar terus atau kita boleh melampiaskannya ?

Dalam hal ini Islam memberikan jalan keluar. Pada prinsipnya agama kita menyarankan umatnya untuk menahan emosi agar tidak marah ketika menghadapi ketidakpuasan. Namun dalam kasus-kasus tertentu, dimana kita justru menahan marah terhadap persoalan yang seharusnya kita marah terhadapnya maka hal itu justru tidak baik.

Misalnya ada anak-anak yang main bola di halaman masjid, ee . . tiba2 turun hujan. Dasar anak-anak ee . .  . dia malah memindahkan main bolanya dari pelataran masjid ke dalam masjid. Setelah ditegur malah ngeyel. Nah anak macam begini harus dimarahi. Iya to ?

Atau anak kandang kita tidak beres. Waktu kita tinggal ke luar kota kita sudah berpesan agar murai kita dirawat dengan baik. Kroto diberikan setiap hari. Ternyata pas kita pulang dari luar kota murai kita kelenger karena kurang gizi. Pas kita tanya dia ngaku bahwa murainya memang tidak pernah diberi kroto selama sepekan ini karena uangnya habis untuk membeli jajan. Nah anak macam begini juga perlu diberi pelajaran dengan sedikit kemarahan agar besok tidak berulang lagi.


Namun jika kita terlalu sering marah yang tidak pada tempatnya, hal itu bisa menumpulkan hati. Dan hati yangtumpul alias kurang sensitive maka dia akan menjauhkan kita dari Allah Swt. Misalnya melihat pengemis yang datang ke rumah sama sekali tidak tergugah hati, bahkan pingin memarahinya. Itulah contoh hati yang tumpul.

Maka kata para sesepuh, marah pada dasarnya merupakan salah satu alat yang digunakan oleh setan untuk memperdaya manusia. Apa tujuan setan memperdaya manusia ? Yaitu agar dia mendapat teman sebanyak-banyaknya di akhirat nanti.

Sebagai muslim beneran tentu saja kita tidak mau diperdaya setan seperti ini to ? Karena itu, pengendalian diri haruslah senantiasa kita kedepankan. Kanjeng Nabi Muhammad, sebagai teladan kita, memberikan jalan bagaimana mengendalikan emosi dengan baik. Saran beliau, “Bila salah seorang dari kamu marah dalam keadaan berdiri, hendalah duduk, bila kemarahan masih belum hilang hendaklah ia berbaring.” (HR Ahmad).

Suatu hari saat Kanjeng Nabi Muhammad Saw melihat seseorang sedang marah besar, beliau bersabda, “Aku akan ajarkan kalimat-kalimat kalau dia membacanya akan hilang kemarahannya. Kalau dia mengucapkan A’udzubillahi min as syaithonir rajiim pasti akan hilang amarahnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Begitulah Rasulullah mengajari kita cara mengendalikan marah.

Pada suatu ketika, ada seorang penangkar burung jalak bali yang terkenal bertemperamental tinggi datang ke rumah pak Syam. Dia mengeluh bagaimana cara menjual burung jalak balinya agar bisa lancer sebagaimana burung jalak milik pak Syam.
Pak Syam berucap sebagaimana ucapan nabi ratusan tahun yang lalu “La taghdhob wa laka aljannah”. Apa itu pak Syam maksudnya ? Jangan gampang marah, maka kamu akan mendapatkan surga. Loh apa hubungannya dengan penjualan jalak bali pak Syam . . .haya-haya waek pak Syam ini . . .kumaha atuh kang . . .pak Syam ngelantuuurrrr . . .

He he he . . .pak Syam malah ketawa. Ini bukan ngelantur kang . . .Ini ada hubungannya. Jadi kalau kita suka marah maka segala kebaikan yang ada di sekitar kita bakal nyingkir. Jika kita adalah ayah yang suka marah, maka segala potensikebaikan yangdimiliki oleh anak kita tidak bisa berkembang dengan baik. Jika kita adalah suami yang suka marah kepada istri maka segala bentuk kelembutan dan kasih yang sayang yang dimilik oleh istri kita tidak bisa kita rasakan. Jika kita adalah seorang tetangga yang pemarah maka kita akan dijauhi oleh tetangga.


Demikain juga dengan menjual burung. Jika kita memiliki temperamental yang tinggi maka pembeli burung akan takut mendatangi kita. Aura kita bisa dibaca oleh orang lain. Ekspresi wajah kita akan menunjukkan hal itu. Demikian juga dengan intonasi kita saat menerima telepon dari calon pembeli, atau kalimat-kalimat kita dalam bbm ataupun sms, semuanya bisa dirasakan oleh calon pembeli.

Apa lagi jika kita pernah memilik pembeli yang ternyata kurang cocok dengan burung yang pernah dibelinya kepada kita, kemudian kita marahi, maka energy kemarahan itu akan menyebar kepada calon-calon pembeli lainnya. Jika kemarahan itu menyebar maka suatu hari kelak akan menghalangi datangnya para pembeli ke farm kita. Begituuu . . .nyambung to ?
Nah omset penjualan burung yang naik itu sama dengan surga. Surga dunia maksud saya.

Makanya hafalin haditsnya ya. Baca berulang ulang, nanti kan hafal sendiri.
“La taghdhob wa laka aljannah”
“La taghdhob wa laka aljannah”
“La taghdhob wa laka aljannah”

Nah untuk menterapi sang penangkar jalak bali tersebut,  pak Syam memberikan ulet keket sebanyak 25 ekor dan mengatakan kepadanya agar menaruh seekor ulet pada pohon bayem dikebunnya untuk setiap kemarahan yang dia lakukan. Satu kali marah, satu ulet keket dilepas di kebun bayemnya. Kebetulan dia berkebun bayem di samping rumahnya. Ada sekitar 25 batang bayem tumbuh subur di sana.

Hari pertama sang penangkar sudah melepaskan 9 ekor ulet keket, karena seharian ini dia ngomel Sembilan kali. Hari kedua 6 ekor ulet dilepas di kebunnya. Pada hari ke lima ulernya tersisa 6 ekor. Namun bayem dikebunnya sudah ludes di hari ke 4 kemarin.

Sang breeder jalak bali mendatangi pak Syam sambil marah-marah “Apa-apan ini pak Syam. Sudah pembeli burung jalak bali tak kunjung datang, sekarang malah tanaman bayem saya ludes dimakan ulet keket”. Apa ini maksudnya hah . . . bentak sang penangkar jalak bali dengan marah . . .


He he he . . . pak Syam malah ketawa cekikikan . . . kamu sih dibilangi tidak mau. “La taghdhob wa laka aljannah”. Jangan marah maka bayemmu tidak akan habis. “La taghdhob wa laka aljannah” Jangan gampang marah maka rejekimu akan lancer. Karena kalau kamu tidak gampang emosi orang akan seneng bergaul dengan kamu. Kalau orang seneng bergaul dengan kamu maka semua temanmu akan menjadi tenaga marketing yang akan menularkan dari mulut ke mulut informasi tentang jalak balimu. Begitu u u uu  . . .

Marah itu ibarat ulet keket tadi. Dia akan makan apa saja yang dia jumpai. Emosi marah itu juga akan menelan semua potensi kebaikan di sekitar kita, termasuk rejeki kita juga akan dicurinya. Jika kita pemarah maka teman kita akan menjauh. Jika teman menjauh maka kita jadi kesepian, tidak ada orang yang mau diajak tukar fikiran. Akibatnya kita akan stress. Kalau stress akan marah-marah. efeknya burung kita juga tidak laku, wong pembelinya pada takut iya toh.

Terus yang kedua, energy marah itu sangat besar loh. Buktinya tadi uletmu masih sisa 6 toh, tapi bayemmu sudah habis. Artinya 25 batang pohon bayem dihabiskan oleh 19 ekor ulet iya to ? Itulah energy marah. Makanya jangan gampang marah.

“La taghdhob wa laka aljannah”
“La taghdhob wa laka aljannah”
“La taghdhob wa laka aljannah”
( Jangan marah, dan kamu berhak atas surga )

Jumat, 27 Juni 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Bangkrut Menurut Kanjeng Nabi Muhammad

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Seri Ramadhan, session 2



Sobat Kicau Mania, saya mau nanya ya . . . begini persoalannya.

Mas Hari adalah seorang pedagang burung di Pasar Wage Klaten. Suatu hari dia kulakan burung murai ke Pasar Depok Solo. Dia kulakan 5 ekor murai medan dengan ekor panjang-panjang yaitu kisaran 20 - 22 cm, dengan harga 3 jt perekor. Tiga hari kemudian 2 ekor dibeli orang seharga 7 jt rupiah.

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Jangan Suka Menunda-Nunda ya . . .


Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9



Seri Ramadhan, session 1



Sahabat Kicau Mania yang ganteng-ganteng, ini kan mau bulan Ramadhan, boleh dong kita sesama kicau mania memberikan pesan-pesan kebaikan ? Tentu saja boleh, meski kita para kicau mania ini bukan jebolan pesantren boleh kan bertausyiah diantara kita. Jadi tausyiah dari kicau mania ke kicau mania. Ini bukan ngajari lo ya. Kita sharing-sharing sambil mengumpul pahala di bulan yang suci ini. Di bulan yang lain kita kan sibuk ngumpulin trotolan sama calon indukan, nah mumpung di bulan suci ramadhan kita ganti ngumpulin paha. Akuuurrr yaaa . . . ?
Kata para sesepuh kalau kita ingin berbuat baik, ya langsung berbuat saja. Gak usah ditunda-tunda. Tapi kalau tiba-tiba kita punya niatan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik (maksiat) baiknya justru ditunda. Habis itu ditunda lagi. Setelah itu tunda lagi biar kemaksiatannya gak jadi dilakukan. Nah begitu Cau, Kicau Mania maksudnya.

Saya punya cerita tentang orang yang suka menunda-nunda berbuat baik, namun akhirnya kebiasaan menunda tersebut menjadikan dirinya malah celaka. Begini ceritanya.


Dahulu kala, di daerah Hijaz ( Timur Tengah ), hiduplah seorang penyair top markotop bernama Asya. Banyak orang yang menyukai puisi-puisinya. Sayang, Asya memiliki kebiasaan buruk yaitu hobi banget  mendem ciu alias bermabuk-mabukan. Ketika ajaran Islam mulai tersebar di tanah Hijaz, banyak orang masuk Islam. Hati Asya ikut tergugah mendengar keagungan Islam. Dia pun berikrar ingin masuk Islam.

Namun sayangnya niat itu tercium oleh seprang bromocorah suku Quraisy. Sang bromocorahpun kemudian melaporkan hal itu kepada kaumnya. Alangkah marahnya mereka demi mengetahui hal tersebut.

Maka disusunlah scenario untuk mencegah agar Asya tidak jadi masuk islam. Mareka pun menemui Asya. Dengan penuh sandiwara, mereka menyapanya.
“Hai, Asya, kamu mau pergi ke mana?
“Aku sedang dalam perjalanan mencari Nabi Muhammad,” jawab Asya.
“Untuk apa kamu mencarinya?”
Aku bertekad masuk Islam,” jawab Asya yakin.

“Apa kamu tahu kalau ajaran Islam melarang orang hidup berfoya-foya?” tanya bromocorah utusan kaum Qurays itu.
“Ah, aku tidak keberatan meninggalkan hidup berfoya-foya,” tukas Asya.
“Apakah kamu juga tahu jika ajaran Islam melarang umatnya untuk bermabuk-mabukan?” tanya mata-mata Quraisy itu.

Asya tersentak kaget. “Benarkah? Bermabuk-mabukkan itu kan menyenangkan. Mengapa dilarang?” tanya Asya bingung.
“Kalau kamu tidak percaya, tanya saja orang-rang yang telah masuk Islam itu!” tukas mata-mata tadi.Asya kebingungan. Dia berkata, “Wah, kalau begitu aku akan memuaskan diri dulu. Kalau sudah puas, baru aku akan berikrar masuk Islam.”

Asya pun menghela kudanya menuju tempat penjualan minuman keras. Bromocorah itupun bersorak gembira. Dia berhasil menghalangi niat baik Asya masuk Islam.

Hari demi hari, Asya tenggelam dalam kebiasaan buruknya. Siapa yang menduga, Asya meninggal pada tahun itu juga. Asya tidak sempat bertemu Nabi Muhammad dan belum berikrar masuk Islam. Asya mati dalam kerugian karena menunda kebaikan. Asyar lebih memilih kesenangan hidup yang hanya sesaat.

Nah begitu ceritanya sobat Kicau Mania. Jadi kesimpilannya jika kita ingain berbuat baik maka jangan ditunda-tunda. Jika ingin sholat segera sholat jika waktu sholat sudah masuk. Mau terawih jangan ditunda-tunda, nanti keburu ngantuk loh. Kita harus cepet-cepet melakukannya kayak waktu kita berbuka puasa itu lo . . . semangat banget to . . . gak pakai nunda-nunda. Itu yang benar he he he . . .akuurr deh . . .
***
Sumber : Super Stories, dengan sedikit penyesuaian

Rabu, 25 Juni 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Merintis Penangkaran Burung, Bagaimana Memulainya ?

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9



Memiliki penangkaran burung yang ‘berhasil’ merupakan impian banyak penangkar (calon penangkar). Bagi seorang penangkar, ada kepuasan tersendiri saat melihat penangkaran burungnya berkembang dengan baik. Apa lagi jika dia membangun penangkarannya dengan cara merangkak dari bawah, alias di mulai dari nol.
Lalu pertanyaannya bagaimana cara memulai penangkaran burung dari bawah namun bisa berkembang sesuai harapan ? Secara teori sebenarnyanya memulai penangkaran burung adalah pekerjaan yang mudah.

Pada tahap awal kita hanya memerlukan sebuah ‘mimpi’. Ya . . . yang kita butuhkan pada awalnya hanyalah rasa ingin memiliki sebuah penangkaran. Jika keinginan itu sudah ada, maka selanjutnya langkah anda akan menemukan jalannya sendiri menuju penangkar burung yang anda idamkan. Gampang to ?


Mimpi itu ibarat sebuah benih. Tugas kita hanya menanamnya, merawatnya, memenuhi kebutuhannya ( air, pupuh, sinar matahari ). Selanjutnya dia akan tumbuh dengan sendirinya. 

Bagaimana kita menanam mimpi di kandang burung agar bisa berjalan secara efektif ? Berikut ini ada beberapa saran buat anda yang berkeinginan untuk menjadi penangkar burung :
1.      Ciptakan Mimpi Terindahmu
Seorang penangkar haruslah seorang pemimpi tulen. Bahkan kadang-kadang dia seorang penghayal, asal hayalannya jangan keterusan. Dan sebaiknya mimpi seorang penangkar bukanlah mimpi kembang tidur, tapi mimpi yang berorientasi pada gagasan yang konkrit. Caranya ? Biasakan untuk berfikir pada tataran praktis saja.
Misalnya saya ‘bermimpi’ akan menangkarkan burung Jalak Bali, sejumlah tiga pasang. Untuk itu maka saya harus segera menkonkritkan mimpi ini, misalnya saya segera menghubungi pak Syam Klaten untuk konsultasi mengenai rencana pembangunan kandang penangkarannya. Mengenai designnya seperti apa, ukurannya berapa, piranti dalam kandang apa saja. Masih dalam masa proses tersebut kemudian saya memesan untuk inden tiga pasang anakan burung Jalak Bali kepada pak Syam. Setelah kandang siap semoga burung juga sudah siap dikirim untuk mengisi kandang-kandang tersebut.
Setelah urusan kandang dan materi penangkaran beres, selanjutnya saya mencari pengetahuan tentang bagaimana cara merawat burung yang benar sehingga produktifitasnya kelak tinggi. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas penangkaran. Dengan memperdetail rencana pada persoalan teknis seperti itu maka ‘mimpi’ kita akan segera turun dari awing-awang menuju kandang yang konkrit. Percaya deh sama sama penulis.
Dan untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, pak Syam sebagai penangkar burung Jalak Bali yang mensuplai burung kepada anda, siap berbagi pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya selama ini, walau tentu saja kapasitasnya hanya sebagai kawan pendamping. Soal keberhasilannya tentu saja ‘Yang Maha Penentu Rejeki’ sudah memiliki rencana yang lebih baik dari rencana yang kita miliki.
Mimpi dalam bahasa orang sekolahan biasa disebut  visi. Visi inilah yang kelak akan menuntun kita untuk melangkah dan mewujudkan tujuan penangkaran kita dengan baik. Visi yang benar akan berfungsi sebagai faktor menunjang pengembangan penangkaran yang kita bangun. Karena itu sebelum melangkah membangun penangkaran ciptakan terlebih dahulu mimpi terindahmu. Setelah itu melangkahlah, dan mintalah kepada ‘Sang Pemilik Kesuksesan’ agar berkenan memberikan kesuksesan kepadamu. Mantab to ?
2.     Tentukan Secepatnya, Mau Menangkarkan Burung Apa
Menentukan jenis burung apa yang akan kita tangkarkan itu penting, dan gak pakai lama. Keputusan mengenai burung apa yang akan kita tangkarkan, harus segera diambil. Agar kita segera focus.
Sesuaikan keputusan jenis burung apa yang akan kita tangkarkan dengan minat dan waktu yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat pencinta burung. Minat pada burung apa, itu penting. Sebab jika kita berminat kepada sesuatu biasanya energy kita tidak mudah kempos. Semangat terus.
Banyaknya penangkar maupun pemilik kios burung yang berhasil mengembangkan usahanya, karena mereka berangkat dari minat yang tinggi terhadap burung serta kemampuan membaca tren dari masyarakat kicau mania ini. Oleh karena berangkat dari minat dan hobi maka mereka tidak pernah merasa puas dan akan selalu berusaha mengembangkan penangkarannya, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering mengganggu para penangkar.
Waktu yang kita miiki juga penting. Sebab berbeda jenis burung akan berbeda tuntutan terhadap kita dalam merawatnya. Menangkarkan burung kenari menyita waktu yang lebih banyak untuk merawatnya dibandingkan dengan menangkar jenis burung besar seperti burung jalak, murai batu, kacer  atau cucak rawa. Pada jenis kenari atau Yorkshire kita dituntut untuk menyediakan waktu tambahan selain untuk mengganti pakan dan minum yaitu untuk menjemur dan mengawinkannya.
Sedangkan untuk jenis burung jalak, murai batu, kacer  atau cucak rawa mereka berjemur sendiri karena kandangnya besar dan terkena terik matahari langsung. Dan untuk urusan kawin kita juga tidak ikut campur, mereka sudah bisa melakukannya sendiri, bahkan disarankan anda tidak usah ikut mencampuri urusan yang satu ini.

Keputusan untuk menentukan jenis burung apa yang mau ditangkarkan, keputusannya gak pakai lama. Jangan terlalu banyak pertimbangan, namun juga jangan terlalu sembrono memutuskan. Biasa saja. Jangan penakut tapi jungan jangan grusa-grusu, proporsional saja. 

Terlalu banyak pertimbangan biasanya malah tidak jadi menangkar, terlalu sembrono juga akan merugikan.
Jadi secepatnya ambil keputusan dan langsung dipraktekkan. Soal pengetahuan mengenai seluk beluk penangkaran, pada tahap awal tanyakan kepada orang dimana anda membeli burung materi penangkaran tersebut. Karena itu belilah burung kepada penangkar yang bersedia membimbing anda dalam menangkar. Ini penting, sebab di tahap awal, anda memerlukan bimbingan, setidaknya sampai setengah tahun ke depan. Setelah itu anda sudah bisa mandiri. Silakan berkreasi sendiri.
3.     Bertindaklah Segera, Gak Pakai Lama
Sebaik apapun rencana kita dalam menangkarkan burung, tidak akan pernah menjadi penangkaran yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Segeralah memulai usaha penangkaran yang telah kita miliki dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena membangun sebuah penangkaran burung hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang panjang dan kerja keras.
Biasanya seorang calon penangkar selalu diliputi rasa ragu dalam mengambil langkah. Keraguan ini biasanya dipicu oleh minimnya pengetahuan tentang dunia penangkaran burung. Bagaimana mengatasi hal ini ?
Saya memiliki sedikit saran. Menurut saya modal utama seorang penangkar adalah minat atau hobi terhadap burung. Jika anda sudah memiliki rasa suka terhadap burung atau rasa suka terhadap hewan pada umumnya, maka sesungguhnya anda sudah berbakat untuk menjadi seorang penangkar. Soal pengetahuan mengenai seluk beluk penangkaran, itu soal gampang. Itu bisa disiasati dengan mudah. Caranya ? Baca kembali poin 2 di atas. Gampang to ? Gampang banget . . . .tinggal tanya-tanya sama pak Syam . . . he . . . he . . . sudah jinak kok . . .ha . . ha . .ha . . . bagaimana dengan anda ? Jinak juga to . . .xe . . .xe . . .xe . . .
4.     Selalu Belajar dan Lakukan Pengamatan Terus-Menerus
Jika anda sudah berhasil membangun kandang dan sudah mengisinya dengan materi (bibit/indukan) penangkaran apa langkah selanjutnya? Cukup dengan bimbingan dari pak Syam di atas ? Tentu saja tidak. Dunia ilmu penangkaran itu luas sekali, seluas dunia kicau mania. Maka anda harus mencari pengetahuan seluas-luasnya dan dari sumber yang sebanyak-banyaknya.
Datangi penangkar yang ada di wilayah anda. Belajarlah dari penangkar yang telah malang melintang di dunia perburungan. Serap informasi dari mereka sebanyak-banyaknya. Ambillah rumus sukses mereka, sebab sukses pada dasarnya memiliki pola yang sama. Jika kita mampu menyerap rahasia sukses mereka dan mampu menerapkan dalam penangkaran kita maka insya Alla kitapun akan menikmati kesuksesan yang sama.
Hal penting lainnya yang harus anda lakukan sebagai newbie dalam bidang penangkaran yaitu memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berkaitan dengan dunia perburungan, pengetahuan tentang pakan, obat-obtan, sangkar, pasar burung, arena lomba dan lain-lain.
5.     Hadapi Hambatan dan Kegagalan Dengan Optimis
Membangun sebuah penangkaran burung hingga berhasil tidaklah mudah. Karena sudah menjadi sunnatullah (hokum alam) bahwa disetiap perjalanan selalu ada gronjalan, jalan berlubang, tikungan tajam, hujan bahkan badai . . . cie . .
Dalam dunia nyata hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha yang kita tempuh. Ikhtiyar tanpa hambatan, ibarat malam tanpa bintang . . .cie . . . gelap coy . . .
Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan selalu ada kemudahan. Dengan syarat kita mampu tetap bertahan meski kadang harus sampai termehek-mehek, yang penting terus bertahan dan jangan menyerah dalam keadaan mendesak sekalipun
Karena dalam kondisi seperti inilah kadang pertolongan yang di atas akan datang. Tuhan ingin melihat kesungguhan dan keuletan kita sampai dimana. Dalam keadaan terdesak biasanya Tuhan mengirimkan hidayah berupa kreativitas yang meningkat, semangat yang tiba-tiba ‘nendang’ hingga persoalan yang ada menjadi terpecahkan dengan happy ending.
Oleh karena itu, hadapi serta nikmati hambatan penangkaran kita dengan optimism, karena sikap mental seperti ini justru akan menguatkan mental kita dan menambah kemampuan kita dalam mencari solusi. Ingat Man Jadda Wajada, siapa yang sungguh-sungguh, maka akan berhasil.
Dalam dunia penangkaran, hambatan yang sering muncul dalam penangkaran burung adalah trotolan tiba-tiba mati. Ini sering terjadi pada trotolan burung jenis murai batu. Banyak kejadian dimana sore hari trotolan murai kita dalam kondisi sehat tiba-tiba besok pagi sudah terbujur kaku.
Hambatan yang kedua biasanya terkait dengan keamanan burung. Keamanan dari kemungkinan burung terbang karena kita lupa menutup pintu, atau keamanan burung dari gangguan binatang predator. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kemanan dari kemungkinan pencurian. Saat ini pencurian burung tergolong besar terutama terhadap burung yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi seperti cucak rawa, murai batu, jalak bali dan Yorkshire.
Sekali lagi kunci kesuksesan memulai penangkaran  adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai penangkaran, karena justru setiap kegagalan kita alami, dia akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah perbaikan penangkaran kita ke depan. Percaya deh sama pak Syam . . .
 Jika gagal pak Syam ? Ulangi lagi. . . .Gagal lagi pak Syam ? Ulangi lagi . . . Sampai kapan pak Syam. . . ? Sampai kegagalan bosan menyambangi penangkaran kita . . . he . . . he . . .he . . . gitu aja kok repot . . . ya sampai dia bosan
Karena itu jangan beri tempat bagi kegagalan untuk datang ke tempat kita. Bikin dia kapok, biar pergi sejauh-jauhnya dari kandang penangkaran kita. OK ? 

Selamat memulai penangkaran, moga sukses, Aamiin !
(paksyam /dari berbagai sumber)



Jumat, 06 Juni 2014

Penangkar Jalak Bali Klaten : Sukses Menangkar Burung Jalak Bali Dengan Metode Spiritual Breeding (bag.3)

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9

Dalam bagian kedua kita telah membahas secara lengkap beberapa faktor yang dapat kita gunakan sebagai wasilah untuk membesarkan penangkaran burung jalak bali kita. Jika semua wasilah tersebut bisa kita wujudkan dalam kegiatan penangkaran burung jalak bali kita maka insya Allah penangkaran burung jalak bali kita akan benar-benar berkembang melebihi dari perkiraan kita sendiri.

Saya secara pribadi sangat meyakini hal itu. Dalam hidup ini tidak ada persoalan yang sulit bagi Allah. Karena jika Allah menghendaki sesuatu maka cukup bagiNya berfirman “Kun fayakun”. Dengan “Kun fayakun” ini maka jadilah semua yang dikehendaki oleh Allah. Termasuk jika Allah berkenan membesarkan penangkaran burung jalak bali kita.

Cara membesarkan penangkaran burung jalak bali dengan cara mendekatkan diri kepada Sang Pemilik rejeki seperti inilah yang saya sebut sebagai menangkarkan burung jalak bali dengan metode spiritual breeding sebagaimana yang tertulis dalam judul tulisan ini. Metode ini tidak sekedar mengandalkan cara-cara yang bersifat lahiriah semata; seperti kandang yang nyaman hingga burungnya enjoi, makanan burung yang bergizi, extra fooding yang cukup, sanitasi yang sehat. Namun dalam metode ini juga sangat menekankan pentingnya do’a, istighfar, amal-amal sholih dan lain-lain


Jadi metode ini menggabungkan sarana-sara kesuksesan breeding yang bersifat lahiriah dengan sarana-sana kesuksesan yang bersifat non lahiriah ( spiritual). Metode ini menggabungkan material kesuksesan yang berasal dari bumi dan disempurnakan dengan faktor kesuksesan yang berasal dari langit.

Metode ini alhamdulillah dalam batas-batas tertentu sudah saya praktekkan. Saat ini saya sangat bersyukur kepada Allah karena penangkaran burung jalak bali yang baru saya bangun beberapa tahun yang lalu kini sudah bisa saya nikmati hasilnya.

Alhamdulillah saya bisa tinggal di Kabupaten Klaten yang damai ini. Kabupaten Klaten memang dikenal luas sebagai sentra penangkaran burung terutama burung jalak. Awalnya sentra burung jalak suren, tapi kini telah meluas menjadi sentra penangkaran burung jalak putih dan burung jalak bali. Di samping itu Kabupaten Klaten  juga dikenal sebagai sentra penangkaran burung Murai Batu dan burung Cucak Rawa yang cukup kesohor.

Kamis, 05 Juni 2014

Penangkar Jalak Bali Klaten : Sukses Menangkar Burung Jalak Bali Dengan Metode Spiritual Breeding (bag.2)

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9

Dalam bagian pertama kita telah membahas dua wasilah (sarana) yang kita gunakan untuk meraih rejeki (membangun penangkaran ) yaitu rajin beribadah dan memperbanyak istighfar.

Di bagian yang kedua ini saya masih akan melanjutkan pembahasan tentang faktor-faktor yang bisa kita gunakan sebagai wasilah untuk meminta kepada Allah, agar Dia berkenan untuk membesarkan penangkaran kita. Wasilah tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Menjauhi perbuatan dosa

Sebagaimana telah saya singgung dalam tulisan pada bagian pertama bahwa kemaksiatan atau perbuatan dosa bisa menghalangi datangnya rejeki kita. Maka jika kita ingin agar Allah berkenan memberikan penangkaran burung jalak bali yang besar maka sudah semestinya jika kita menjauhi perbuatan dosa.

Kanjeng Nabi Muhammad, sebagaimana diriwayatkan oleh at Tirmizi pernah berpesan begini "… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya." . Ungkapan ini begitu jelas menerangkan bahwa seseorang yang berbuat dosa maka dia akan dijauhkan dari rejeki.

Sebaliknya orang yang bertaqwa dengan sungguh-sungguh kepada Allah makadia akan dimudahkan untuk mendapatkan rejeki. Hal ini ditegaskan oleh Allah melalui firmannya “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan ditunjuki kepada mereka jalan keluar. Dan diberi rezeki kepada mereka dari jalan yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi baginya”. (At-Talaq:2-3)

2.     Berbuat baik dan menolong orang yang lemah

Wasilah lain yang bisa kita gunakan sebagai sarana untuk meminta kepada Allah agar kita diberi penangkaran yang besar yaitu kebiasan berbuat baik dan suka menolong orang lain. Kanjeng nabi Muhammad pernah menyampaikan hal ini melalui sabdanya yang diriwiyatkan oleh Imam Bukhori  "Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu." .

Berbuat baik dan menolong orang lain ini dalam kontek menangkarkan burung bisa kita lakukan dengan cara memberi upah yang memadai bagi anak kandang, memberikan imbalan yang cukup bagi kurir yang mengantarkan burung, membeli kroto kepada tukang pencari kroto dengan harga yang memadai dan lain.lain.

Perbuatan baik tersebut tidak akan pernah hilang. Dan melakukan perbuatan baik itu ibarat menimbun pongge (biji) durian. Semakin sering kita melakukannya maka akan semakin banyak bibit durian yang tumbuh dan semakin banyak  bibit durian yang tumbuh maka kelak akan semakin bayak buah yang bisa kita petik.

3.     Senang berbuat baik

Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya." 

Saya akan menceritakan sedikit pengalaman pribadi. Dalam setiap kesempatan saya bersilaturahim pada saat mengantar burung ke pembeli saya selalu berusaha untuk blusukan sampai ke kandang. Dalam kegiatan blusukan ini saya sering menemukan “kekurangan” pada kandang penangkaran dia. Biasanya di sinilah saya memiliki kesempatan untuk berbuat baik dengan cara memberikan saran berdasarkan pengetahuan dan sedikit pengalaman yang saya miliki dalam menangkar burung jalak bali.


Saya sangat meyakini bahwa perbuatan baik itu tidak akan pernah hilang. Allah pasti akan membalas kebaikan kita dengan kebaikan pula, bahkan dalam jumlah yang berlipat-lipat. Bisa sepuluh kali lipat bisa tujuh puluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat sebagaimana dijanjikan Allah dalam al Qur’an.

4.     Menjalin silaturrahim

Dunia burung adalah dunia pergaulan. Dunia burung identik dengan dunia hobi yang sebagian besar aktivitasnya adalah aktivitasa main ke tempat orang lain sesama penghobi burung. Dalam bahasa agama main ketempat orang lain ini dinamakan silaturahim. Silaturahim itu artinya menyambung kasih sayang.

Agama islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kegiatan main ( silaturahim) ini bahkan dalam sebuah pesannya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori Kanjeng nabi Muhammad pernah menyampaikan pesan begini "Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (silaturahim)."

Di dunia kicau mania hubungan antara main ke tempat orang lain dengan datangnya rejeki memang sangat kentara sekali. Banyak pengalaman di antara kita para kicau mania ini yang tiba-tiba mendapatkan rejeki (duit) pada saat kita seadng main ( silaturahim) ke tempat teman sesama kicau mania.