Oleh : Pak
Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp.
081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9
Dalam bagian pertama kita telah
membahas dua wasilah (sarana) yang kita gunakan untuk meraih rejeki (membangun
penangkaran ) yaitu rajin beribadah dan memperbanyak istighfar.
Di bagian yang kedua ini saya masih
akan melanjutkan pembahasan tentang faktor-faktor yang bisa kita gunakan
sebagai wasilah untuk meminta kepada Allah, agar Dia berkenan untuk membesarkan
penangkaran kita. Wasilah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjauhi perbuatan dosa
Sebagaimana telah saya singgung dalam tulisan pada bagian pertama bahwa kemaksiatan atau perbuatan dosa bisa menghalangi datangnya rejeki kita. Maka jika kita ingin agar Allah berkenan memberikan penangkaran burung jalak bali yang besar maka sudah semestinya jika kita menjauhi perbuatan dosa.
Kanjeng Nabi Muhammad, sebagaimana diriwayatkan oleh at
Tirmizi pernah berpesan begini "… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki
karena dosa yang dibuatnya." . Ungkapan ini begitu jelas menerangkan bahwa
seseorang yang berbuat dosa maka dia akan dijauhkan dari rejeki.
Sebaliknya orang yang bertaqwa dengan sungguh-sungguh
kepada Allah makadia akan dimudahkan untuk mendapatkan rejeki. Hal ini ditegaskan
oleh Allah melalui firmannya “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada
Allah, pasti akan ditunjuki kepada mereka jalan keluar. Dan diberi rezeki
kepada mereka dari jalan yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang
bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi baginya”. (At-Talaq:2-3)
2.
Berbuat
baik dan menolong orang yang lemah
Wasilah lain yang bisa kita gunakan sebagai sarana untuk meminta kepada Allah agar kita diberi penangkaran yang besar yaitu kebiasan berbuat baik dan suka menolong orang lain. Kanjeng nabi Muhammad pernah menyampaikan hal ini melalui sabdanya yang diriwiyatkan oleh Imam Bukhori "Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu." .
Berbuat baik dan menolong orang lain
ini dalam kontek menangkarkan burung bisa kita lakukan dengan cara memberi upah
yang memadai bagi anak kandang, memberikan imbalan yang cukup bagi kurir yang
mengantarkan burung, membeli kroto kepada tukang pencari kroto dengan harga
yang memadai dan lain.lain.
Perbuatan baik tersebut tidak akan
pernah hilang. Dan melakukan perbuatan baik itu ibarat menimbun pongge (biji)
durian. Semakin sering kita melakukannya maka akan semakin banyak bibit durian
yang tumbuh dan semakin banyak bibit
durian yang tumbuh maka kelak akan semakin bayak buah yang bisa kita petik.
3. Senang berbuat baik
Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya."
Saya akan menceritakan sedikit
pengalaman pribadi. Dalam setiap kesempatan saya bersilaturahim pada saat
mengantar burung ke pembeli saya selalu berusaha untuk blusukan sampai ke
kandang. Dalam kegiatan blusukan ini saya sering menemukan “kekurangan” pada
kandang penangkaran dia. Biasanya di sinilah saya memiliki kesempatan untuk
berbuat baik dengan cara memberikan saran berdasarkan pengetahuan dan sedikit
pengalaman yang saya miliki dalam menangkar burung jalak bali.
Saya sangat meyakini bahwa perbuatan
baik itu tidak akan pernah hilang. Allah pasti akan membalas kebaikan kita
dengan kebaikan pula, bahkan dalam jumlah yang berlipat-lipat. Bisa sepuluh
kali lipat bisa tujuh puluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat
sebagaimana dijanjikan Allah dalam al Qur’an.
4. Menjalin silaturrahim
Dunia burung adalah dunia pergaulan. Dunia burung identik dengan dunia hobi yang sebagian besar aktivitasnya adalah aktivitasa main ke tempat orang lain sesama penghobi burung. Dalam bahasa agama main ketempat orang lain ini dinamakan silaturahim. Silaturahim itu artinya menyambung kasih sayang.
Agama islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap
kegiatan main ( silaturahim) ini bahkan dalam sebuah pesannya yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhori Kanjeng nabi Muhammad pernah menyampaikan pesan begini
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka
hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (silaturahim)."
Di dunia kicau mania hubungan antara
main ke tempat orang lain dengan datangnya rejeki memang sangat kentara sekali.
Banyak pengalaman di antara kita para kicau mania ini yang tiba-tiba
mendapatkan rejeki (duit) pada saat kita seadng main ( silaturahim) ke tempat
teman sesama kicau mania.
Misalnya saat kita main ke rumah
seorang teman, tiba-tiba teman dia bilang bahwa dia ingin menjual burug murai
batu atau burung jalak bali miliknya. Padahal tiga hari yang lalu seorang kicau
mania yang lainnya bernah bilang bahwa dia sedang mencari materi lomba untuk
dipersiapkan dalam lomba akhir tahun. Maka dalam beberapa jam kemudian
datanglah duit, karena kita menjadi perantara pembelian burung tersebut.
Jadi dalam dunia kicau mania hubungan
antara silaturahim dengan datangnya rejeki memang sangat kentara. Maka pesan
saya banyak-banyaklah main (silaturahim) agar rejeki anda tetap lancar.
5. Bersedekah
Para kasepuhan meyakini bahwa sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Hal ini sejalan dengan pesan Kanjeng nabi Muhammad sebagaimana pernah disampaikan kepada sahabatnya yaitu Zubair bin al-Awwam, di mana kanjeng nabi pernah bersabda “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ada di Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sebagai nafkahnya. Maka barang siapa yang memperbanyak pemberian kepada orang lain, niscaya Allah memperbanyak baginya. Dan barang siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.” H.R. ad-Daruquthni dari Anas r.a.
Hadits ini berlaku umum. Di profesi apapun ketentuan ini tetap berlaku.
Jika anda seorang pedagang burung maka sedekah anda kepada orang lain yang
membutuhkan, insya Allah akan bisa menjadi wasilah untuk menjadikan kios burung
anda semakin membesar. Jika anda seorang breeder sedekah anda insya Allah akan
turut membesarkan breeding anda. Kalau anda seorang makelar dalam peranara jual
beli burung ( semoga menjadi makelar yang amanah) maka sedekah anda akan
semakin membuat anda memperoleh banyak order. Demikianlah dahsyatnya sedekah.
Kedahsyatan sedekah ini ditegaskan oleh Allah did lam al Qur’an maupun hadits. Misalnya di dalam Al Baqarah (2) : 261 Allah Ta’ala berfirman “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” .
6.
Membiasakan
solat Dhuha
Firman Allah dalam hadis qudsi : "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani).
Saya meyakini bahwa sholat dhuha adalah wasilah yang sangat
ampuh dalam upaya untuk membangun penangkaran burung jalak bali. Maka jangan
lupa untuk selalu menyisipkan dalam sujud anda disetiap rokaat dhuha anda untuk
meminta diberikan indukan yang produkstif, trotolan yang sehat dan lincah serta
pemasaran yang lancar.
Coba kita perhatikan isi penggalan do’a
setelah sholat dhuha “Ya Allah, jika REJEKIKU masih di atas
langit, maka turunkanlah, dan jika ada didalam bumi maka keluarkanlah, dan jika
sulit maka mudahkanlah, dan jika haram
maka sucikanlah, dan jika masih jauh maka dekatkanlah.”
Dalam kontek menangkarkan jalak bali
doa itu bermakna “Ya Allah, jika TELUR-TELUR INDUKANKU masih di atas langit, maka
turunkanlah, dan jika ada di dalam bumi maka keluarkanlah, dan jika sulit maka mudahkanlah, dan jika haram maka sucikanlah, dan jika
masih jauh maka dekatkanlah.”
7.
Bertawakal
Tawakal adalah menyerahkan hasil dari usaha kita kepada Allah semata. Dalam prinsip islam ditegaskan bahwa sebagai hamba wilayah kita berada pada level ikhtiyar. Sedangkan kekuasan Allah memiliki kewenangan yang mutlak untuk memberikan keputusan terhadap hasil dari ikhtiyar kita. Maka dengan demikain sebaik-baik sikap sebagai seorang penangkar adalah bertawakal atas hasil dari penangkaran kita. Yang penting burung sudah kita rawat sebaik-baiknya, menu makannya kita pilihkan yang terbaik, kandangnya kita buat senyaman mungkin. Tentang burungnya bakal produksi atau tidak itu kita beertawakal saja kepada Allah, sambil terus dremimil memanjatkan doa.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surat At-Thalaq:
3 "Barang siapa bertawakal kepada Allah , niscaya Allah
mencukupkan (keperluannya) ." Atau sebagaimana ditegaskan oleh Kanjeng
Nabi Muhammad dalam sabdanya "Seandainya kamu bertawakal kepada Allah
dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi
rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang." (Riwayat Ahmad,
at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab .a.)
Demikian
beberapa wasilah yang bisa kita gunakan untuk meminta kepada Allah agar kita
diberi penangkaran yang berhasil. Jika kita bisa istiqomah menjalankan semua
wasilah tersebut maka insya Allah mimpi kita untuk bisa memiliki penangkaran yang
besar akan segera terwujud. Aamiinn . . .
Alhamdulillah...matur suwun
BalasHapus