Jumat, 27 Juni 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Jangan Suka Menunda-Nunda ya . . .


Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9



Seri Ramadhan, session 1



Sahabat Kicau Mania yang ganteng-ganteng, ini kan mau bulan Ramadhan, boleh dong kita sesama kicau mania memberikan pesan-pesan kebaikan ? Tentu saja boleh, meski kita para kicau mania ini bukan jebolan pesantren boleh kan bertausyiah diantara kita. Jadi tausyiah dari kicau mania ke kicau mania. Ini bukan ngajari lo ya. Kita sharing-sharing sambil mengumpul pahala di bulan yang suci ini. Di bulan yang lain kita kan sibuk ngumpulin trotolan sama calon indukan, nah mumpung di bulan suci ramadhan kita ganti ngumpulin paha. Akuuurrr yaaa . . . ?
Kata para sesepuh kalau kita ingin berbuat baik, ya langsung berbuat saja. Gak usah ditunda-tunda. Tapi kalau tiba-tiba kita punya niatan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik (maksiat) baiknya justru ditunda. Habis itu ditunda lagi. Setelah itu tunda lagi biar kemaksiatannya gak jadi dilakukan. Nah begitu Cau, Kicau Mania maksudnya.

Saya punya cerita tentang orang yang suka menunda-nunda berbuat baik, namun akhirnya kebiasaan menunda tersebut menjadikan dirinya malah celaka. Begini ceritanya.


Dahulu kala, di daerah Hijaz ( Timur Tengah ), hiduplah seorang penyair top markotop bernama Asya. Banyak orang yang menyukai puisi-puisinya. Sayang, Asya memiliki kebiasaan buruk yaitu hobi banget  mendem ciu alias bermabuk-mabukan. Ketika ajaran Islam mulai tersebar di tanah Hijaz, banyak orang masuk Islam. Hati Asya ikut tergugah mendengar keagungan Islam. Dia pun berikrar ingin masuk Islam.

Namun sayangnya niat itu tercium oleh seprang bromocorah suku Quraisy. Sang bromocorahpun kemudian melaporkan hal itu kepada kaumnya. Alangkah marahnya mereka demi mengetahui hal tersebut.

Maka disusunlah scenario untuk mencegah agar Asya tidak jadi masuk islam. Mareka pun menemui Asya. Dengan penuh sandiwara, mereka menyapanya.
“Hai, Asya, kamu mau pergi ke mana?
“Aku sedang dalam perjalanan mencari Nabi Muhammad,” jawab Asya.
“Untuk apa kamu mencarinya?”
Aku bertekad masuk Islam,” jawab Asya yakin.

“Apa kamu tahu kalau ajaran Islam melarang orang hidup berfoya-foya?” tanya bromocorah utusan kaum Qurays itu.
“Ah, aku tidak keberatan meninggalkan hidup berfoya-foya,” tukas Asya.
“Apakah kamu juga tahu jika ajaran Islam melarang umatnya untuk bermabuk-mabukan?” tanya mata-mata Quraisy itu.

Asya tersentak kaget. “Benarkah? Bermabuk-mabukkan itu kan menyenangkan. Mengapa dilarang?” tanya Asya bingung.
“Kalau kamu tidak percaya, tanya saja orang-rang yang telah masuk Islam itu!” tukas mata-mata tadi.Asya kebingungan. Dia berkata, “Wah, kalau begitu aku akan memuaskan diri dulu. Kalau sudah puas, baru aku akan berikrar masuk Islam.”

Asya pun menghela kudanya menuju tempat penjualan minuman keras. Bromocorah itupun bersorak gembira. Dia berhasil menghalangi niat baik Asya masuk Islam.

Hari demi hari, Asya tenggelam dalam kebiasaan buruknya. Siapa yang menduga, Asya meninggal pada tahun itu juga. Asya tidak sempat bertemu Nabi Muhammad dan belum berikrar masuk Islam. Asya mati dalam kerugian karena menunda kebaikan. Asyar lebih memilih kesenangan hidup yang hanya sesaat.

Nah begitu ceritanya sobat Kicau Mania. Jadi kesimpilannya jika kita ingain berbuat baik maka jangan ditunda-tunda. Jika ingin sholat segera sholat jika waktu sholat sudah masuk. Mau terawih jangan ditunda-tunda, nanti keburu ngantuk loh. Kita harus cepet-cepet melakukannya kayak waktu kita berbuka puasa itu lo . . . semangat banget to . . . gak pakai nunda-nunda. Itu yang benar he he he . . .akuurr deh . . .
***
Sumber : Super Stories, dengan sedikit penyesuaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar