Selasa, 23 Desember 2014

AHA Breeding Klaten : Penangkar Jalak Bali Klaten : Bersungguh-Sungguhlah Dalam Ikhtiar


masih dalam serial membangun wira usaha perburungan . . . . .bag. 5

Pak Syam saya sudah baca semua tulisan anda, tapi pas mau memulai menangkar burung jalak bali, saya masih ragu. Masih kurang yakin kalau ternak yang bakal saya lakukan bakal berhasil.

Apa jawab pak Syam ? Sampean orang normal ! Begitu jawab pak Syam.

Maksudnya pak Syam ? Ya sampean orang normal, karena sampean masih memiliki rasa ragu ragu, perasaan takut gagal, kuatir invest yang ditanamkan di penangkaran burung jalak bali bakal hangus. Itu bukti bahwa sampean masih normal.

Coba seandainya, sampean setelah membaca artikel-artikel saya kemudian semangat sampean untuk menggeluti wira usaha perburungan langsung terlecut. Motor yang sedang diparkir didepan rumah langsung sampean jual tanpa musyawaroh sama bini. Untuk apa motor dijual ? Untuk membeli indukan kenari.


Atau tiba-tiba mobil sampean yang sedang opname di bengkel tiba-tiba sampean masukkan pegadaian tanpa memberitahu istri sampean, padahal mobil itu angsuran kredit perbulannya dibayari mertua. Kenapa dijual ? Karena sampean kebelet segera menangkarkan burung jalak bali.

Lak saya jadi repot, karena saya dimarahi banyak orang. Gegara saya orang-orang pada jualin harta benda, menggadaikan barang-barang di rumah, atau menguras gudang barang bekas untuk dibarter dengan burung. Iya to ?

Untunglah sampean semua masih normal, karena masih menyisakan rasa takut di dalam hati. Jadi saya aman . . . he. . .he . . .he . . .

Saya seneng kepada orang yang pembawaannya tenang. Hatinya lembut, langkahnya tertata sehingga tidak grusa-grusu. What is the meaning of grusa-grusu ?



Menurut kamus besar Bahasa Inggris karangan Vicky bahwa yang dimaksud dengan grusa-grusu adalah semua tindakan yang dilakukan tanpa perencanaan yang baik dan dilakukan dengan terburu-buru. Jadi menurut si “Kontroversi Hati” ini dua variable utama daru sikap “Grusa-Grusu” adalah tanpa perencanaan dan terburu-buru. Pesan saya singkirkan jauh-jauh sikap grusa-grusu dalam melakukan penangkaran burung dari kamus breeding sampean.

Pada dasarnya menangkarkan burung jalak bali itu gampang kok. Kunci suksesnya sederhana sekali. Apa itu kunci suksesnya ? Pertama sampean memiliki burung berkualitas. Kedua sampean memiliki mentor yang membimbing penangkaran. Ketiga tawakal pada sang pemilik rejeki.  

Jika ketiga hal di atas sampean miliki maka insya Allah sampean bakal senyum-senyum sendirian sepanjang bulan. Gak kayak karyawan. Kalau karyawan kan biasanya hanya bisa tersenyum pada saat tanggal muda, di tanggal pertengahan sudah mecucu kayak orang sariawan yang sakit gigi. Iya toh ? Apa lagi tanggal tua, dia sudah mirip orang sakit gigi yang terserang batuk pilek.

Jadi agar sampean menjadi penangkar burung jalak bali yang berhasil maka ikhtiar sampean mesti tepat. Kayak orang mancing ikan di empang itu lo. Seorang pemancing professional yang pingin mendapatkan ikan yang banyak maka dia melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dia akan menyiapkan segala perangkatnya dengan tepat, menjalaninya dengan semangat patlima. Iya to ? Makanya hasilnya bagus.

Coba kalau seorang pemancing pas mau mancing dia melakukannya sekenanya, seperti yang dilakukan oleh si Paijo dalam kisah berkut ini.

Al kisah suatu hari Paijo ingin makan malam bersama keluarga dengan menggunakan lauk Gurami Bakar Asem Manis, lalapan daun luntas dan sambel terasi asli Cirebon. Tapi dasar si Paijo dia orangnya memang “cuma besar di mimpi tapi malas dalam aksi”. Dia memang dikenal sebagai orang yang kerjanya sekenanya kok. Istrinya saja sebel dengan sifatnya ini.  

Siang itu Dia bikin umpan pancing dari nasi goreng sisa semalam, bikin joran dari bekas tangkringan burung yang diambil dari kandang cucak rowo yang macet produksi di kandang belakang rumah, dan dia melakukannya dengan ogah-ogahan terus yang paling fatal dia melakukan mancing ini tidak di empang yang banyak ikannya tapi malah di selokan belakang rumah. Kira-kira Bro . . . .menurut sampean berapa ikan yang bakal dia peroleh ? Terus jenis ikan apa yang kira-kira bakal dia bawa pulang ?

Kalau saya boleh menebak  . . .paling banter dia akan membawa tiga ekor ikan bandeng. Kok bisa pak Syam ? Syukur-syukur sudah dipresto, imbuh pak Syam dengan mantab. Loh kok tahu . . . ?

Selidik punya selidik ternyata tidak jauh dari tempat tinggal si Paijo ini ada pasar sayur. Berbagai macam sayur dijual di sana plus ikan bandeng presto terjaja rapi di sisi depan pasar. Pak Syam ini tahu saja ya . . .xe xe xe . . .

Jadi kembali ke pokok tulisan ini. Kalau ingin berhasil dalam menangkarkan burung jalak bali ada berapa kuncinyaaa . . . .? Ada Tiga pak guruuuuuuu . . . Tiga itu apa saja anak-anaaakkk . . . ? Kami sudah lupa pak guruuuuu . . .Haaa .. .aappaaaa . . . .  .luuupaaaaa . . . . .???? Gitu kok mau jadi penangkar sukses . . . mempe kaleee . . . . .

to be continue . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar