Minggu, 28 Desember 2014

AHA Breeding Klaten : Beberapa Faktor Keberhasilan Penangkaran Burung Jalak Bali

masih diseputaran serial wira usaha perburungan . . . . . .bag. 6


Jadi kembali ke pokok tulisan ini. Jika kita pingin berhasil dalam menangkarkan burung jalak bali ada berapa kuncinya anak-anaaakkk . . . .? Ada Tiga pak guruuuuuuu . . . Tiga itu apa saja anak-anaaakkk . . .? Kami sudah lupa pak guruuuuu . . .weleh weleh bisa pusing punya murid yang gampang lupa begini.

Baik saya ulangi ya. Jadi kunci keberhasilan dalam menangkarkan burung jalak bali itu ada tiga. Yang pertama sampean memiliki burung siap tangkar yang bagus, ini bisa usia trotolan bisa usia remaja bisa juga usia dewasa. Yang kedua sampean memiliki pendamping yang siap mendampingi sampean selama menjalankan aktivitas penangkaran sampai berhasil. Yang ketiga adalah anugerah dari sang pemilik rejeki. Itu kuncinya. . . diinget-inget ya . . . baik mari kita komen satu-satu . . .

Yang pertama soal materi penangkaran.

Materi penangkaran merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan penangkaran. Sepasang burung jalak bali yang kurang berkualitas jika ditangkarkan maka hasilnya kurang memuaskan. Bisa saja kedua burung yang kita jodohkan tidak mau berproduksi, atau mau berproduksi tetapi hasilnya kurang memuaskan. Atau bisa juga burung tersebut terserang penyakit kemudian mati sebelum memberikan hasil yang cukup.

Mengingat pentingnya faktor kualitas indukan ini maka jika sampean ingin menangkarkan burung maka usahakan untuk membeli burung yang berkualitas bagus. Hindari membeli burung yang kurang sehat atau cacat, saat sampean akan membeli burung untuk ditangkarkan. Jangan sampai karena mendapatkan tawaran murah kemudian main beli saja. Dalam planning penangkaran, jadikan harga sebagai faktor ketiga dalam pembelian burung jalak bali. Faktor pertama legalitas burung, faktor kedua kualitas burung baru yang ketiga harga burung.

Ingat ya . . .dalam kaitannya dengan menangkarkan burung jalak bali, jangan sekali-kali membeli burung hanya mempertimbangkan harga yang murah. Karena yang harus sampean perhatikan terlebih dahulu adalah legalitas burungnya, karena burung jalak bali adalah jenis burung yang dilindungi. Maka belilah dari jalur yang aman dan carilah burung yang memiliki sertifikat. Karena tanpa sertifikat burung jalak bali tidak dibolehkan oleh Undang-Undang untuk diperjual-belikan. Kalau sampean membeli burung jalak bali yang tidak bersertifikat berarti sampean membeli burung ilegal yang secara hukum sampean bisa kena sanksi. 

Dan jika ditangkar maka sampean tidak bisa mendapatkan ijin penangkaran. Dan jika sampean tidak memiliki ijin menankgarkan burung jalak bali maka sampean menangkarkan burung tersebut dengan deg-degan alias tidak tenang. Karena burungnya illegal . . .persis seperti orang yang memiliki sepeda motor tapi motornya bodong karena tidak ada BPKB/STNK.

Terus disamping itu usahakan juga agar membeli dari jalur yang aman. Hal ini mengingat adanya peredaran burung dengan sertifikat yang yang dipalsukan. Untuk memastikan bahwa burung yang sampean beli memiliki sertifikat yang asli maka belilah pada pihak yang bisa dipercaya, misalnya langsung ke penangkar. Dengan membeli langsung ke penangkar akan bisa mengurangi kemungkinan tertipu membeli burung dengan sertifikat palsu.

Yang kedua, soal pendamping penangkaran.

Kunci yang kedua ini juga cukup penting. Karena aktivitas penangkaran adalah aktivitas yang berliku. Ada banyak pernak-pernik yang muncul ketika kita menangkarkan burung.
Misalnya kita sudah memelihara burung jalak bali dalam penangkaran kita sudah cukup lama, kok belum juga bikin  sarang, kira-kira kenapa ya ? Dan apa ya solusinya ?

Atau burung jalak bali kita dalam penangkaran rajin membuat sarang tapi kok berbulan-bulan belum juga bertelur, kira-kira kenapa ya ? Terus apa jalan keluarnya.

Atau kasus lain, burung jalak bali saya sudah bertelur tiga kali, tapi setiap kali bertelur selalu dibuang telurnya. Ini kira-kiranakenapa ya ? Terus solusi bagaimana ya ?

Atau kita sudah berhasil menangkarkan sehingga telurnya sudah berhasil netes, terus bagaimana cara memanennya, merawatnya sampai dia siap jual. Dan berbagai macam persoalan lainnya yang muncul mengiringi perjalanan penangkaran kita.

Jadi disnilah letak pentingnya kita memiliki pendamping dalam menangkarkan burung. Pendamping yang kita butuhkan adalah pendamping yang sudah mengalami semua persoalan yang terjadi dalam aktivitas penangkaran tersebut. Jangan sampai kia memiliki pendamping yang hanya tahu secara teori saja, sementara dia belum pernah berhadapan langsung dengan berbagai problema di atas. Karena dia hanya mengerti secara teori dan tidak mengalami langsung maka solusi yang diberikan hanya mereka-reka saja. Beda dengan orang yang sudah pernah mengalami sendiri.


Siapa orang yang sebaiknya kita minta untuk menjadi pendamping. Kalau menurut saya adalah orang di mana sampean membeli burung yang sampean tangkarkan tersebut. Saat sampean membeli katakan kepada beliau bahwa sampean membeli burung ini untuk ditangkarkan, mohon kiranya bapak berkenan untuk berbagi ilmu dan pengalaman menangkarkan burung jalak bali yang bapak miliki. Kira-kira begitu kalimat yang bisa sampean katakan kepada orang di mana sampean membeli burung jalak bali tersebut.

Hindari untuk menjadi penangkar burung yang bersifat single fighter alias menangkar sendirian. Lebih-lebih jika sampean adalah pemula. Jangan sok nekat. Jadilah orang yang rajin bertanya jika punya persoalan. Bertanya bisa kepada siapa saja. Namun sebenarnya tempat paling tepat untuk bertanya adalah orang yang sudah berhasil menangkarkan burung jalak bali. Maka dari itu membeli burung langsung kepada penangkar sebenarnya juga banyak keuntungannya. Karena sampean bisa menjadikan sang penangkar untuk sekaligus menjadi pendamping sampean dalam menangkar.

Yang ketiga adalah faktor anugerah dari sang pemilik rejeki.

Menangkarkan burung sebenarnya hanyalah salah satu ikhtiyar kita dalam mencari rejeki. Dalam pandangan kita sebagai orang yang beriman perkara rejeki bukanlah persoalan yang liar, tetapi ada yang menguasainya yaitu Allah sang pemilik rejeki. Karena itu jika kita ingin mendapatkan rejeki yang baik (banyak dan halal ) maka kita harus meminta kepadanya.

Sebagai penangkar yang beriman, baik hati dan tidak sombong maka sebenarnya kitalah penangkar yang paling  berhak untuk sukses. Oleh karena itu sebagai penangakr yang beriman jangan sampai meninggalkan sholat dhuha. Kenapa ?

Kata para kasepuhan sholat dhuha adalah salah satu piranti yang diberikan oleh Allah kepada kita untuk mengeruk rejeki yang Dia simpan di atas langit, di dalam bumi, rejeki yang jauh, rejeki yang sulit dan lain. Bukankah dalam do’a sholat dhuha itu kita diajarkan untuk meminta “Ya Allah jika rejeki itu berada di langit maka turunkanlah, jika berada di dalam bumi keluarkanlah, jika jauh maka dekatkanlah, jika sulit maka mudahkanlah . . . .”. Do’anya begitu to ?

Sebagai penangkar yang baik hati dan tidak sombong maka kita harus memperbanyak sedekah. Lo kok sedekah ? Iya dong karena Allah telah berjanji akan memudahkan rejeki bagi orang yang suka bersedekah. Masak penangkar baik hati dan tidak sombong kok pelit sedekah . . .ya gak matching dong . . .iya toh ? Makanya karena kita adalah anggota komunitas penangkar baik hati dan tidak sombong maka, jangan tinggalkan sedekah ya . . . biar tambah berkah . . .

Sekali lagi, ingatlah selalu bahwa faktor yang sangat penting dalam menangkar burung adalah faktor anugerah dari sang pemilik rejeki. Bahkan sebenarnya hal ini adalah faktor yang paling utama loh.

Demikian komen-komen saya tentang tiga kuci uama dalam menangkar burung di atas. Jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh menerapkan ketiga kunci ini maka insya Allah kita akan menjadi penangkar yang berhasil. Lah kalau sudah menerapkan ketiga kunci di atas tapi belum juga berhasil, gimana dong ? Ya nggak gimana-gimana. Ya teruskan saja menangkar. Ulangi lagi menerapkan kunci-kunci tersebut. Sampai kapan mengulanginya 2x, 4x, 8 x atau berapa dong ?

Kalau menurut saya bukan berapa kalinya, tapi ulangi terus sampai sampean berhasil menangkarkan. Jadi tidak ada batasnya bahkan sampai sampean berhasilpun ketiga kunci di atas masih perlu sampean ulang-ulang lagi.

Pingin dengar cerita teman saya dari Kalimantan yang berhasil menangkarkan burung cucak rawa dan setelah lima belas tahun menangkarpun masih terus giat berikhtiyar ? Kapan-kapan insya Allah akan saya minta rangkuman pengalamannya dalam jatuh bangun bersama burung cucak rawanya. Dan sekaligus mencari tips bagaimana bisa bertahan sabar dalam perjalanan selama lima belas tahun tesebut . . . . . (pak Syam penangkar burung jalak bali klaten Hp. 081280543060, 087877486516, PIN BB 53E70502, 25D600E9)

to be continue . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar