Rabu, 02 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Teruslah Berdoa, Agar Indukanmu Produktif


Seri Ramadhan, session 5

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Kicau Mania yang ganteng-ganteng dan baik hati . . .

Masih di suasana Ramadhan ya . . .  makanya kalau kita perbanyak do’a kepada Allah sangat bagus. Momennya tepat. Misalnya habis sahur, kita banyakain do’a “Ya Allah moga Engkau berkenan menjadikan burung saya beranak pinak yang banyak”. Ba’da sholat subuh jangan lupa di sela-sela doa yang standard kita selipkan lagi “Ya Allah menjelang lebaran ini duit saya semakin tipis, saya memerlukan tambahan untuk membelikan baju baru untuk anak istri saya. Ya Allah datangkanlah pembeli ke tempat saya”

Seyogyanya doa-doa itu terus kita ulang-ulang diwaktu-waktu yang istijabah (momen tepat untuk berdo’a) agar Allah mengabulkan do’a kita. Kita seharusnya tidak pernah lelah untuk selalu mengulangi do’a kita. Begitu pesan orang-orang tua dahulu.

Suatu hari seorang teman yang memiliki usaha kantin di sebuah kantor pemerintah bertanya kepada saya “Pak Syam apakah boleh saya waktu sholat tahajud berdoa kepada Allah agar diberikan penglaris kepada warung saya ?”. Saya jawab “Pak berdoa kepada Allah dengan meminta agar kantin bapak dijadikan laris itu bukan saja sekedar boleh. Bahkan menurut saya malah harus. Bapak harus meminta kepada Allah agar diberikan penglaris”

Rupanya di masyarakat kita ada sebagian orang yang merasa sungkan kalau meminta kepada Allah selain meminta surga dan anak sholih. Banyak diantara mereka yang sungkan meminta kepada Allah jika yang dimintanya adalah rumah yang besar, mobil yang bagus, duit yang banyak, istri yang cantik, burung murai yang top markotop, cucak rawa yang produktif.

Mereka merasa bahwa hal-hal duniawi seperti itu tidak layak dimintakan kepada Allah. Karena itu isi do’a mereka hanya diseputar keinginan agar dimasukkan ke dalam surga dan minta agar diberikan anak yang sholih.

Menurut saya sebenarnya hal itu tidak salah, hanya saja kurang lengkap. Bukankah kita sering diajari untuk berdoa dengan do’a sapu jagat “Robbana atina fi dun-ya hasanah, wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar” yang artinya kita meminta kepada Allah untuk diberikan kebaikan saat masih di dunia dan kebaikan kelak ketika kita sudah meninggal dunia ?




Coba yang dimaksud dengan kebaikan di dunia itu apa ? Apakah kebaikan di dunia itu hanya anak yang sholih ? Kan enggak to ? Apakah trotolan murai yang sehat-sehat, indukan cucak rawa yang produktif, jagoan kita hebat saat digantang itu bukan termasuk dalam kategori kebaikan di dunia sebagaimana isi do’a tersbut ?


Kalau menurut saya kebaikan di dunia itu menyangkut apa saja asalkan hal itu baik. Dia bisa berupa anak sholih, istri yang sholihah, tetangga yang baik, rumah yang besar, duit yang banyak, indukan yang produktif, trotolan yang sehat, penjualan trotolan yang gampang dan lain-lain. Karena menurut saya “fi dun-ya hasanah” menyangkut hal-hal tersebut, maka dalam do’a-do’a saya, tak pernah sedikitpun ada rasa sungkan di dalam hati ini untuk meminta agar indukan saya produktif, penjualan anakan jalak bali saya diberi kelancaran.


Maka saran saya penjenengan juga tidak usah sungkan untuk berdoa kepada Allah agar diberikan trotolan yang sehat-sehat, indukan yang produktif, dan marketing yang lancar. Setelah itu jangan lupa semua pemberian tersebut digunakan sebaik-baiknya sebagai amanah yang harus ditunaikan. Jangan sampai kita capek-capek meminta kepada Allah namun setelah diberi malah duitnya digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Jangan ya . . .


Disamping itu, agar do’a kita diijabah oleh Allah, pesan dari orang-orang tua dahulu agar kita menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang (maksiyat) dan membiasakan hal-hal yang disukai oleh Allah (amal sholih). Jangan sampai kita doanya kenceng banget tapi giliran waktu sholat malas-malasan. Jangan sampai kita rajin meminta trotolan kepada Allah, giliran membersihkan kandang, mengganti air dan pakan malasnya minta ampun. Jadi harus imbang ya antara do’a kita dengan amal kebaikan kita. Jika itu kita lakukan maka Allah akan kasihan kepada kita jika doa kita tidak dikabulkan.


Biar lebih sip, berikut ini saya cuplikkan sebuah kisah tentang keajaiban doa, yang cukup menarik.


Kita mengenal Imam Bukhari adalah seorang perawi hadist yang sangat terkenal. Kekuatan hafalannya sangat luar biasa. Ribuan hadits telah beliau hafal dengan cepat, baik matannya (isi) maupun sanadnya ( jalur orang yang meriwayatkannya).


Ahli hadist termasyhur sepanjang masa ini, lahir di Bukhara, Uzbekistan. Namun ada satu hal dalam diri beliau yang tidak banyak diketahui orang. Ternyata Bukhori kecildulu, pernah mengalami sakit mata bahkan buta. Dan berkat rahmat Allah yang maha Kuasa dengan lantaran do’a ibunya akhirnya kebutaan itu bisa sembuh total.



Saat anaknya masih buta, ibunda Bukhari kecil begitu sedih. Namun, kesedihan tersebut tidak lantas menjadikannya patah semangat. Sang Bunda yakin bahwa anaknya dapat melihat kembali, jika Allah mengizinkan. Karena itu, dengan keyakinan penuh, tiada hentinya ibunda Imam Bukhari berdoa kepada Allah Swt memohon kesembuhan putranya. Tak henti-hentinya do’a it uterus beliau panjatkan. Belaiau berdo’a dengan menghadirkan segenap hati dan pesaannya. Dengan penuh keyakinan bahwa Allah bakal mengabulkan do’a itu beliau meneruskan doa itu siang dan malam.



Pada suatu malam ibunda Imam Bukhari bermimpi melihat Nabi Ibrahim yang berkata, “Hai Fulanah, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu karena seringnya engkau berdoa.”


Pagi harinya, ibunda Imam Bukhari menyaksikan bahwa penglihatan putranya kembali normal. Subhanallah.


Itulah keajaiban doa.  Anak yang buta saja, dengan ijin Allah dia bisa menjadi sembuh, normal sebagaimana orang sehat pada umumnya. Apa lagi kalau sekedar meminta agar kita diberi trotolan  yang sehat-sehat dan indukan yang produktif, sangatlah gampang bagi Allah. Allah skedar berfirman “Kun” maka kita akan punya banyak trotolan dan indukan produktif. Kata para kasepuhan waidza aroda syaian an-yaqula lahu “kun” fayakun.

(pak Syam/dari berbagai sumber )


Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi.  "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali. 

Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9

!!menangkarkan burung jalak bali!!merawat anakan burung jalak bali, budi daya burung jalak bali!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar