Selasa, 25 Maret 2014

Penangkar Jalak Bali Klaten : Jangan Membeli Burung Dalam Sarung ( Kucing Dalam Karung ) bag.3


Jadi memasuki dunia burung memang memasuki dunia yang cukup komplek. Sama-sama burung Jalak Bali misalnya, ini tidak otomatis memiliki spesifikasi yang sama. Oh . . . Jalak Bali pasti harganya segini, misalnya. Itu tidak berlaku dalam dunia burung, karena itu hanya khusus untuk toko elektronik he he he . . .


Ibaratnya hutan tropis di Afrika, tentu beda dengan toko elektronik. Kalau di toko elektronik boleh saja orang hanya nyebut merek. Asal mereknya sama, ukurannya sama maka tv itu pasti harganya sama. Paling-paling beda toko hanya beda sepuluh ribu dua puluh ribu. Tapi soal kualitas bisa dikatakan sama. Itulah toko elektronik.

Hal ini tentu saja berbeda dengan dunia burung. Sama-sama disebut  Murai Medan misalnya, tapi bedanya bisa sangat jauh sejauh Medan ke Pasaman. Sama-sama burung Jalak Bali, burung di sangkar penangkar dan ditangan pengepul tentu saja juga beda, bedanya bisa sangat jauh sejauh jarak Klaten sampai Bali. Itu byang pertama.

Kemudian selanjutnya, jika kita ingin memasuki dunia penangkaran burung, kondisinya bisa lebih rumit lagi. Makanya tidak sedikit para calon penangkar yang kemudian dibuat pusing sendiri mengapa burungnya tidak mau bertelur padahal dia memeliharanya sudah bertahun-tahun.

Bertahun-tahun pula dia tidak mengerti mengapa hal itu terjadi, dan dimana letak kesalahannya. Karena persoalannya belum ditemukan maka tentu saja dia tidak bisa merumuskan solusinya. Akhirnya dia dibuat pusiiiinnnggg . . .  oleh burungnya sendiri.

Nah kembali pada pepatah di awal tulisan ini “dilarang membeli burung dalam sarung” disinilah urgensi dari membeli burung secara benar itu menjadi nyata.

Bagaimana kiat memasuki dunia penangkaran agar tidak kejebak “membeli burung dalam sarung” ?

1.       Jangan terlalu terpengaruh dengan harga burung murah.

Saya tidak menganjurkan anda untuk membeli burung mahal atau membeli burung tanpa menawar terlebih dahulu. Saya hanya menganjurkan dalam pembelian burung calon ditangkarkan jangan berpatokan pada harganya, tapi berorientasi pada kualitas burungnya. Patokan umumnya "Ono Rego Ono Rupo", maksudnya harga dan kualitas itu sesungguhnya berbanding lurus. Bahkan jika harus memilih antara harga yang standard tapi mutunya meragukan dibanding dengan harganya agak mahalan dikit tapi kualitasnya sudah jelas, maka saya menganjurkan untuk membeli yang mahal tapi kualitas baik. Sebab penangkaran adalah investasi jangka ‘agak’ panjang, maka sedikit mahal diawal ( modal ) tetap lebih menguntungkan dibanding dengan sedikit murah diawal, tapi mengabaikan kualitas. Nanti pacekliknya bisa kelamaan karena burungnya tidak segera berproduksi.

2.       Pastikan bahwa anda membeli burung di tempat yang benar.

Usahakan tempat anda membeli Dia memiliki pengetahuan sekaligus pengalaman yang cukup dalam hal penangkaran. Mengapa mesti membelinya kepada orang yang mengerti burung ? Membeli burung untuk ditangkarkan kepada orang yang berpengalaman menangkarkan, karena kegiatan penangkaran adalah kegiatan yang penuh dengan pernak-pernik. Sepanjang pengalaman saya menangkarkan burung, saya belum pernah menemukan penangkar yang begitu menangkar burung langsung beranak pinak. Tapi pasti ada saja kendala dalam menangkarkannya. Nah dalam mengatasi kendala ini maka akan semakin mudah dan cepat jika anda bertanya kepada orang yang telah berpengalaman menangkarkannya. Karena kebanyakan penangkar akan dihadapkan pada persoalan yang itu-itu saja. Ibarat anak sekolah sesulit apapun soal matematika yang dia hadapi, kemungkinan besar gurunya akan bisa memecahkannya. Apakah pak gurunya lebih cerdas ? Belum tentu, tapi yang jelas pak gurunya lebih duluan menghadapi soal seperti itu. Sehingga pak guru bisa lebih cepat dalam menyelesaikan soal tersebut. Jadi sekali lagi jika tujuan anda membeli burung untuk ditangkarakan maka belilah burung pada penangkar.

3.       Khusus dalam kasus penangkaran Jalak Bali anda harus membeli ke penangkar yang sudah memiliki ijin.

Ini logikanya sama dengan poin dua di atas yaitu untuk memudahkan anda dalam mengurus perijinan. Karena burung Jalak Bali adalah burung yang dilindungi maka, anda harus memiliki ijin tangkar. Mengenai apa, bagaimana, dan dimana ngurus ijinnya tanyakan kepada orang yang sudah memiliki ijin tangkar. Lebih bagus lagi jika sang penangkar adalah orang yang ngurus sendiri ijiin penankgarannya, sehingga dia sudah memahami liku-liku perjalanan dalam mengurus ijin dari awal sampai akhir.
Jadi ingat jika anda ingin menjadi penangkar yang berhasil melangkahlah dengan sungguh-sungguh dan ingat melangkah dengan langkah tanggung dengan “Membeli Burung Dalam Sarung” hanya akan membuat penangkaran anda menjadi buntung. Memang pada di awal, kelihatannya anda untung karena dapat burung yang murah, namun sebenarnya anda sedang gambling.

Demikian sekilas info, semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar