Rabu, 11 Desember 2013

Penangkar Jalak Bali Klaten : Obat Kuat dari Indra Syafri ( Urgen Bagi Penangkar Jalak Bali )

Para breeder Nusantara, berapa lama sampean mampu menahan pikiran agar tetap bening di saat momongan anda bertabulan-bulan tak jua bertelur ? Setengah tahun . . . satu tahun . . .satu setengah tahun masih tahan ? Bisakah sampean dalam masa itu tidak ngomel-ngomel, tidak ngomeli si burung piaraan ?




Atau sebaliknya sampean malah  tidak memiliki batasan waktu dan sudah merasa menjadi makhluk paling menderita di dunia ketika penjodohan murai anda berakhir dengan pendarahan di kepala sang betina ? Dan setelah itu sampean menjadi ragu untuk terus menekuni dunia breeding ?

Atau kita semua para breeder ini, sudah merasa berhak untuk mengambil jatah putus asa dalam membreeding ketika telur murai kita dimakan betinanya, atau saat kita memiliki piyik yang tidak diloloh induknya dan tentu saja berakhir pada almarhumnya sang piyikan ? Dan setelah itu sampean memutuskan talak tiga terhadap dunia breeding, dengan menorehkan luka hati yang menganga ?

Bagaimana jika kita membreeding tanpa hasil, bahkan sampai dua puluh bulan ? Haa . . . dua puluh bulan . . . jangan dong. Paceklik ya jangan lama-lama. Paling banter setengah tahun saja ya, boleh gak Om ?

Mari kita menyimak pengalaman ‘berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian’ yang dialami oleh Pelatih Murai Pasaman U19, yaitu Indra Syafri. Dia menuturkan pengalamannya dalam acara Kuliah Tjokroaminoto Untuk Kebangsaan dan Demokrasi di Ruang Adi Sukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, beberapa waktu lalu.

Lelaki tangguh itu terlihat menitikkan air mata. Dia harus merecall semua ingatan pahit tentang gersangnya perhatian pengurus PSSI terhadap para pelaku sepak bola tanah air. Seperti kita ketahui bahwa sejak diberi tugas menangani timnas U-19 pada September 2011, baru 20 bulan kemudian ia menerima gaji.

Air mata itu dipicu oleh pertanyaan salah seorang peserta kuliah yang menanyakan apakah istrinya tidak protes mengetahui dirinya tidak digaji oleh PSSI selama 20 bulan?
Padahal sejak memutuskan menerima tawaran menjadi pelatih timnas, Indra meninggalkan pekerjaanya sebagai kepala kantor sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Padang. “Selama tidak digaji, saya banyak dibantu teman. Ada yang ngasih utang, ada yang ngasih sedekah,” kata Indra.

Kini setelah Evan Dimas dan kawan-kawan meraih prestasi, sejumlah perusahaan antre ingin menjadi sponsor timnas U-19. Salah satunya, sebuah televisi swasta nasional itu telah membeli hak siar timnas U-19 sebesar Rp 30 miliar. (Coba tebak kira-kira uang itu bakal mengalir ke mana saja ).

Bener kata orang keteguhan itu pahit namun buahnya manis. Jadi pastikan bahwa pohon keteguhan yang sampean tanam, memang benar-benar akan berbuah. Dan jangan sekali-kali sampean tanam pohon keteguhan yang palsu, pahit deritanya namun tak ada buahnya.

Bagaimana filosofi ini jika diterapkan dalam dunia breeding ? Apa yang mesti kita lakukan ?
Sederhana saja, ssampean mesti memilih indukan yang josssssssss . . . walaupun tentu saja harganya juga gandooosssssss . . . Setelah itu beternaklah dengan ternang. Ra usah grusa-grusu gek ndang kepingin oleh trotolan . . .

Sikap terbaik adalah bersabar di atas rel yang benar, maka kita bakal sampai di stasiun tujuan dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar