Senin, 18 Februari 2013

Sedikit Soal Breeding Jalak Suren ( bag. pertama )



Breeding Jalak Suren, hmmmm . ..  bisa bikin ngiler para calon breeder.  Loh kok bikin ngiler ?  Weleh-weleh masa iya sampai ngeces . . . . 

Sependek pengalaman saya sebagai breeder-breederan, yang namanya breeding  apa saja; baik itu jalak suren, kenari, murai batu, cucak rowo onone mung untung karo untung. Dan di dunia breeding dikenal adagium "keuntungannya ganda tapi kerugiannya tunggal". 

Weleh2, iki maksude opo pak Syam, keuntungane ganda tapi kerugiannya tunggal. Opo maneh iki "


Oo . . itu, begini. Beternak burung itu ya . . . . .kalau berhasil dia akan menghasilkan dua hal sekaligus yaitu financial alias doku atawa duit bin fulus Dan keuntungan kedua adalah ati dadi tentrem karena sambil leyeh-leyeh bisa mendengarkan suara kicau burung ternakan sepanjang hari dengan gratis. Jadi keuntungannya memang ganda kan; ia bisa berupa fulus bisa juga non fulus, yaitu ati tentrem tadi. Gitu . . . . .

Lah kalau kerugian bersifat tunggal apa ini maksudnya pak Syam ? La iya dalam dunia breeding kalau rugi dia hanya menyangkut soal duit semata, maksde duitmu iso entek, tapi kepuasanmu mendengarkan kicauannya selama ini gak bakal ilang, soalnya sudah kamu nikmati selama ini kan. Gitu to pak Syam ? La iya dunk....

Oke sekarang kita ngomongin perbreedingan, khususnya jalak suren. Ini sesuai pakem saya, disamping burung kenari. Terus terang saya kalau breedingan yang lain seperti cucak rowo dan murai batu, saya belum bisa cerita banyak, kecuali yang kecut2 sebab di dua jenis yang terakhir itu saya baru ditingkat bisa nelorke, belum neteske. Jadi kita lupakan saja, kita konsen ngomong di Jalak Suren ya . . . insya Allah ke depan saya akan ngomong tentang breeding Jalak Bali, insya Allah kalau sudah menjangkau pada kosa kata “neteske Jalak Bali. Ok!

sebelum menulis lebih jauh, terlebih dahulu mari kita berkenalan dengan burung Jalak Suren ini, sebenarnya makhluk apa sih, kalau mau dikaitk-kaitkan dengan ilmu perburungan yang ilmiah dia dari family mana sih ? Ooooo . . .yang jelas Jalak Suren ini bukan termasuk family saya apa lagi family anda he he he . . .Burung ini dari family Sturnidae. Family apa ? Iya betul Sturnidae, apa itu maksudnya ? Embuh . . .pokoke maksude keluarga jalak2an tapi meski begitu dia masih keitung jalak beneran lo.

Sesuai pengamatan para ahli perburungan,  Jalak Suren hidup menyebar hampir di seluruh Nusantara tercinta ini, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain itu burung konon Jalak Suren tersebar juga di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand. 

Kemarin pas ke Pasar Burung Patra Jakarta Barat saya lihat Jalak Pakistan ini, kepalanya ada coretan merah, eksotic banget . . .. mizing2 kalau kata mas Thukul Arwana

Terus dalam bahasa ilmiahnya burung Jalak Suren dipanggil dengan sebutan yang rodo angel buat lidah kita orang sini yaitu Sturnus Contra. Apa . .  ? Coba eja sekali lagi ! Angel to ? Lah untuk mengenali burung Jalak Suren gimana caranya, kasih tahu dunk ! Oh itu mah gampang. Perhatikan baik-baik ya bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih ada di dahi ( pakai d bukan t ), pipi, garis sayap, tunggir dan perut. 

Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam. Kalau anda menemukan burung dengan ciri-ciri seperti di atas anda gak usah repot-repot lapor polisi, anda langsung tangkap sendiri kemudian beri sebutan Jalak Suren. Gampang to ? Lah kalau anda menemukan seekor burung dengan ciri badannya kecil sebesar burung kenari, warnanya coklat, hidupnya dirumah-rumah suaranya cret cet cet . . . . cret ce cet  . . . .itu burung apa hayo ? Itu namanya burung gereja he he he . ..

Masih soal Jalak Suren. Iris mata burung Jalak Suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan bising memekakkan telinga keeeeekkk . . .keeeeekkk . . .  . ..

Biasanya burung yang hidup dalam kelompok kecil kecuali anda mengelompokkan sendiri dalam satu kandang besar 15 X 15m anda isi 20 pasang maka dia akan membentuk kelompok besar. Tapi saya tidak merekomendasikan kadang “gile seperti ini, saran saya dalam mebuat kandang selengkapnya bisa dilihat dalam postingan ini di bagian akhir

Eh burung ini punya tiga peran Super ( istilahe pak de Mario Teguh ) yaitu; Super untuk cari duit buat kita orang, Super untuk bernyanyi buat menghibur kita orang, dan ketiga Super untuk jadi satpam buat rumah kita orang. Super cari duit buat kita orang dengan cara bertelur dan beranak, Super bernyanyi buat kita orang dengan cara ngoceh, dan Super buat jadi satpam rumah kita orang dengan njerit-njerit saat melihat kehadiran orang asing ke rumah kita orang. Ooo . . . begono . . . . . .baru mudeng ya ? he he he . . . .

Wabil khusus tugas Super cari duit buat kita orang, konon menurut analisa berbagai sumber prospeknya dalam kategori bagus, perawatannya dan segala tetek bengek berkaitan dengan dunia pembreedingannya juga gampang. Setidaknya begitu sih pengalaman saya.

Lebih lanjut, saya akan paparkan langkah-langkah untuk menjadi breeder Jalak Suren, sependek pengetahuan saya dan sesempit pengalaman saya tentunya.

Memilih Jantan dan Betina

Langkah pertama untuk memasuki dunia breeding Jalak Uren bisa dimulai dari sini, yaitu mencari Jalak Uren jantan dan betina. Mencari dalam kalimat ini harus andai maknai sebagai membeli, bukannya mencari di kali atau sawah-sawah ya ! Untuk membedakan burung jantan dan burung betina tahu gak caranya. Saya akan kasih tahu caranya, tapi jangan su usdzon dulu ya . . .  soalnya kita mesti mencari duburnya burung terlebih dahulu. Ha?! Jorok amat sih !!!

Hai jangan lebay ah....... Ini dunia breeding, barabg siapa yang akan memasuki dunia breeding maka harus siap dengan hal-hal seperti itu, soal telek burung gak boleh jijik, soal cacing gak boleh geli, soal mrotoli sikil jangkrik gak boleh minggrang-minggring.

Baik saya teruskan. Carilah duburnya dengan cara meniup pantatnya atau membasahi pantatnya pakai air. Ya iyalah pakai air masa pakai fanta. Dan setelah ditiuap atau dibasahai pake air awaaaasss . . . . gak pake fanta, maka pada duburnya ( pen) akan tampak warna hitam untuk burung jantan dan warna bening merah agak kuning untuk burung betina. Namun kejelasan warna ini seiring dengan pertambahan umur sang burung, semakin dewasa semakin kentara. Kalau masih anakan susah dibedakan.

Nah kalau sudah ketemu jantan betinanya kemudian dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu penjodohan. Untuk penjodohan ini bisa dilakukan sewaktu-waktu tidak harus menunggu hari valentine, asal dia sudah sama-sama dewasa maka kapan saja bisa dilakukan.

Ok sekarang kita ke proses penjodohan. Apa dan bagaimana soal penjodohan ini ikuti serial berikutnya . . .. . . . . . . . . . . . . . .


2 komentar: