Rabu, 10 September 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Cerita Soal Haji versi Tukang Burung

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


( Seri Tukang Burung Ingin Naik Haji bag. 3 )

Oke mumet saya sudah hilang dan saya kemarin sudah baca-baca soal haji. Sekarang saya mau ngoceh pada penjenengan ya . . .

Saya akan menceritakan tentang manfaat haji buat kita. Kemarin kita kan sempat rasan-rasan apa sih tujuan haji, kok 0rang islam pakai haji-hajian ke tempat yang jauh segala. Kok hajinya gak yang dekat-dekat saja biar gampang dan gak menghabiskan ongkos ?

Nah sekarang kita mau ngangsu kawruh mengenai tujuannya. Kata para kasepuhan, tentang manfaat haji yang kita pertanyakan ini Allah telah menjawabnya di dalam al-Qur’an “…Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka…” (QS al-Hajj: 28)

Coba sampeyan ambil alqur’an. Punya alqur’an to ? Yang ada terjemahannya saja ya, kalau qur’an yang tanpa terjemah nanti malah bingung. Sekarang coba sampeyan cari surat al-Haj ayatnya 28. Juz berapa tuh . . .cari aja ya. . .Di dalam ayat tersebut Allah menyebutkan kata “manafi”. Tahu to sampeyan kalau kata manafi’ itu adalah kata jamak dari manfaat.

Nah ini artinya bahwa dengan menjalani ibadah haji maka orang akan mendapatkan manfaat yang banyak. Terus kalau kata tersebut kita lihat dari ilmu tata bahasa arab (nahwu shorof) maka akan kita dapati makna yang lebih dalam lagi. Kata para kasepuhan saat Allah menyebutkan kata manafi’ dalam bentuk jamak dan nakirah (indefinitive) seperti ini Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa di dalam momen haji benar-benar terdapat manfaat-manfaat yang sangat banyak dan jumlahnya tidak terbatas. Manfaat tersebut tidak hanya terbatas pada manfaat keagamaan dan keimanan, tetapi juga manfaat keduniaan dan materi.


Lihatlah saat kita menjalankan ibadah haji Allah mempersilakan jemaah haji menggabungkan tujuan akhirat dan kepentingan duniawi secara bersama-sama. Secara tegas Allah menyatakan bahwa berdagang dalam ibadah haji tidak dilarang. Allah berfirman,“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.” QS al-Baqarah: 198).

Ibadah haji menjadi bukti bahwa dalam ajaran islam, dunia dan akhirat bukanlah dua hal yang kontradiktif. Dunia dan akhirat bukanlah musuh. Bahkan di dalam islam justru dianjurkan untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat secara bersama-sama ( fidun-ya hasanah wa fil akhiroti hasanah). Ini artinya agama islam tidak hanya mementingkan kehidupan akhirat saja, namun kehidupan di dunia juga harus dikejar dengan sebaik-baiknya.

Mau jualan sangkar burung di sela-sela ibadah haji ? Boleh kok. Mau jualan jalak bali di sela-sela kegiatan haji ? Halal kok, asalkan burungmu sendiri lo ya . . . bukan ngambil punya orang orang he he he . . .ini serius loh. Kalau sampeyan jualan burung jalak bali pada momen haji pasti orang arab sana akan terheran-heran “Ajiiibb . . .ajiibb . . .wouw ajiib . . .lebih ajib dari burung onta !! he . . .he . . .he . . .

Kata para kasepuhan seseorang yang melakukan ibadah haji dengan bener yaitu melaksanakan semua rukun-rukunya, yang wajib maupun yang sunnah dia masih punya waktu dan kesempatan untuk berbisnis kok. Meskipun beberapa ulama mengatakan bahwa lebih afdhol untuk tidak melakukan dagang di sela-sela ibadah haji, tetapi semua ulama sepakat jika rukun-rukun dan kewajiban haji disempurnakan ibadah, kegiatan perdagangan tidak akan merusak haji. Begitu . . .mau jualan jalak suren sambil haji ? Silakan . . .

Bahkan kalau kita mau menyimak orang-orang hebat yang berceramah di tipi itu mereka malah mengatakan, konsep connectivity dunia dengan akhirat memang ajaran Islam yang orisinil. Sebagaimana juga dalam sholat Jum’at setiap muslim diperintahkan untuk meninggalkan perdagangan selama sholat Jum’at kemudian setelah sholat justru Allah memerintahkan untuk menyebar di muka bumi mencari rizki. Allah berfirman ”Hai orang-orang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah (yaitu khutbah dan sholat Jum’at) dan tinggalkanlah jual beli[6]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (10) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS al-Jumu’ah: 9-10). Manteb to . . .?



Islam memerintahkan dan mengarahkan umat Islam untuk bekerja dan berproduksi setelah melaksanakan ibadah. Ojo terus leyeh-leyeh sampai maghrib. . . Islam menganggap pekerjaan dunia sebagai ibadah juga jika diniatkan untuk kebaikan. Hal ini beda dengan ajaran agama Yahudi yang melarang umatnya bekerja di hari Sabtu. Atau agama tertentu yang menganjurkan agar ummatnya menjalankan kehidupan samsara alias sengsara dalam kehidupan dunianya untuk menggugurkan dosa-dosanya, sehingga kehidupan akhiratnya bahagia. Bagi mereka semakin sengsara hidupnya di dunia maka di akhiratnya semakin bahagia. Semakin melarat hidupnya di dunia maka diakhirat akan menjadi kaya raya. Lak kita repot banget ya . . .

Nah hal ini berbeda dengan prinsip yang diajarkan dalam islam. Islam mengajarkan kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia sekaligus kebahagiaan di akhirat. Dua-duanya harus kita barengkan. Dunia dan akhirat itu satu paket

Terus yang kedua, dengan ibadah haji kita bisa memaksimalkan doa kita. Dalam ajaran islam ada doa yang diijabah Allah lebih cepat karena dipengaruhi oleh waktu maupun tempat. Artinya doa kita akan lebih diijabah jika kita berdoa pada waktu-waktu tertentu atau di tempat-tempat tertentu.

Misalnya waktu di sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Waktu disela-sela antara adzan dan iqomah adalah waktu yang juga mustajab untuk berdoa, dan masih banyak waktu-waktu yang lain. Coba deh tanya sama adik-adik di TPA waktu yang mustajab untuk berdoa itu waktu apa saja. Nanti kan bakal di kasih tahu sama dia. Malu . . .masak nanya sama anak TPA ! Gak usah malu dong, kalau gak tahu ya nanya aja . . .

Terus dari sisi tempat, Allah juga memberikan keistimewaan pada tempat-tempat tertentu di mana jika kita berdo’a di tempat tersebut maka doa kita akan lebih diijabah oleh Allah. Setidaknya ada lima tempat yang diberi keistimewaan sebagai tempat yaitu Multazam, Hijr Ismail, Hajar Aswad, Rukun Yamani dan Roudhoh. Yuk kita telusuri di mana tempat-tempat mustajab ini :

1.      Multazam

"Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan." (HR. Ahmad)
Menurut para sesepuh Multazam adalah sebuah tempat mulai dari Hajar Aswad hingga pintu Ka'bah. Ditempat inilah kita harus memaksimalkan doa. Dalam hal caranya terdapat perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat bahwa doa yang dipanjatkan sebaiknya dilakukan serta dengan wajah, lengan, dan dada ditempelkan pada multazam. Pendapat lainnya mengatakan bahwa doa kita cukup dengan menempatkan diri kita saat berdoa sejajar  dengan  multazam tanpa perlu menyentuhnya.

2.      Hijr Ismail

Menurut para kasepuhan, Hijr Ismail merupakan bagian dari Ka'bah, berbentuk setengah lingkaran yang berada di sisi kiri dari pintu Ka'bah. Dinamakan Hijr Ismail karena tempat ini pernah menjadi tempat berteduh Siti Hajar dan anaknya, Nabi Ismail as. Pada titik inti dari Hijr Ismail, di atasnya terdapat talang emas Ka'bah yang (konon) di bawah talang emas inilah tempat paling mustajabnya doa dari titik-titik lain di dalam Hijr Ismail. Disunnatkan bagi muslim untuk shalat sunnat 2 rakaat di Hijr Ismail, meski ini bukan termasuk dalam rukun atau syarat haji maupun umroh.

bersambung ya . . .waktune makani manuk . . . sesok disambung lagi ya . . .

mampir ke panangkaran pak Syam ? . . . . . klik saja di SINI


Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi.  "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali. 

Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar