Selasa, 26 Agustus 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Cerita Soal Haji versi Tukang Burung

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


( Seri Tukang Burung Ingin Naik Haji bag. 1 )


Harus diakui bahwa Baitullah alias Ka’bah yang terletak di kota Mekah Al Mukarromah telah menjadi magnet yang menyeret jutaan manusia lintas generasi, suka, bangsa, profesi, status social dan lain-lain. Hal ini berlangsung sejah ribuan tahun lalu yaitu sejak prosesi ibadah haji dicanangkan oleh nabiyullah Ibraham as.


Setiap tahun khususnya di musim haji berjuta-juta manusia dari seluruh penjuru dunia datang berduyun menyerbu Kota Mekah untuk menumpahkan segala kerinduan kepada Sang Kholiq dengan wasilah ka’bah. Mereka berasal dari berbagai bangsa di dunia, dari barat maupun timur. Dari kutub utara sampai kutub selatan. Mereka berasal dari berbagai profesi; mulai dari bos-bos pemilik perusahaan besar sampai buruh-buruh pabrik. Dari Pejabat tinggi sampai rakyat jelata. Dari distributor besar sampai pengecer pinggir jalan.


Dan jangan lupa bahwa diantara jutaan manusia yang menyemut thowaf mengitari ka’bah itu juga terselip para tukang burung alias penangkar dan kicau mania tanah air. Lo kok tahu ? He he he . . . tahu dong . . . orang teman saya tukang burung tahun lalu naik haji . . .


Sebagai tukang burung yang berfikiran positif kita harus selalu optimis dong. Memang sebagai penangkar ataupun kicau mania kita harus membiasakan diri untuk berfikir seperti cara berfikirnya profesi-profesi lain. Kalau para bos pemilik perusahaan besar itu biasa bolak-balik ke luar negeri, umroh setahun dua kali. Atau para tukang bisnis di bidang ekspor impor mereka biasa blusukan ke Arab Saudi, kita para tukang burung ini juga harus optimis bisa melakukan hal yang sama. Lah mereka saja bisa, kita para tukang burung mestinya juga bisa dong. Eh jangan ketawa lo ya . . .kita bisa kok. . . .suer . . .




Kalau mereka bisa naik haji, mestinya kita para tukang burung ini juga bisa dong. Kita punya hak yang sama kok untuk menunaikan ibadah haji, yang membedakan hanya punya duit untuk ongkos ke sana apa nggak. Kan beda cuma disitu saja to ? Memangnya kita para tukang burung ini nggak punya duit untuk sekedar membayar ONH yang tidak sampai 40 juta itu. Punya dong . . .masak tukang burung gak punya. Mereka saja punya, kita para tukang burung juga punya dong.


Kita kan bisa jual cucak rawa, jalak bali atau murai kita kan ? Kalau Cuma 40 juta kita kan hanya perlu 3 pasang cucak rawa kan ? Aatau 3 pasang jalak bali. Atau 3 jagoan kelas kecamatan murai batu saja kan. Gampang to ?


Berfikir besar, memiliki cita-cita yang tinggi, thingking out of box itu penting. Sebagai tukang burung jasad kita boleh saja hanya beringsut dari satu kandang ke kandang yang lain, tapi pikiran kita mesti keluar kandang menerobos kampong kita, menelusuri kota dan menjelajah dunia. Jadi jangan hanya menjadi penangkar yang terkurung dalam sangkar, layaknya kodok tersekap dalam tempurung. Gak boleh itu. Pikiran kita harus bebas melayang, terbang sebebas merpati.




Besok pagi enaknya sarapan di mana ya ? Makan bubur kacang ijo di Singapura, atau nasi uduk di Selangor ya ? Terus siangnya makan peyek wader di New Zeland atau tahu kupat Zimbabwe sambil angon jerapah ya ? Ah . . ..nanti malam saya mau qiyamul lail di masjid Biru Aya Shofia ah . . . Masjid Biru Aya Shofia di mana itu ? Halah masak tukang bukang gak tahu . . .pak Syam tukang burung nDeso saja tahu. Itu masjid di Turki sana bro . . .


Pikiran-pikira ngelantur seperti itu kadang perlu untuk kita hidupkan dalam kepala kita. Tapi ingat kita mesti hati-hati dalam mengkomunikasikannya dengan teman-teman kita. Pilih-pilih ya . . .dengan siapa kita berbicara. Sebab salah-salah nanti kita malah dibawa ke rumah sakit jiwa. Tapi jika bicaranya dengan pak Syam AHA Breeding Klaten, mau penjenengan menghayal segila apapun pasti akan didukung, asalkan hayalan penjenengan masih masuk akal. Yaitu masih terwadahi oleh dunia ini. Kalau menghayal mau ke akhirat sekarang, nah itu baru patut di tertawakan. Selama masih terwadahi oleh dunia ini silakan saja. Mau menghayal umroh empat kali dalam setahun, naik haji tahun ini. itu sah-sah saja. Gampang to ?


Oke taruhlah kita sekarang sudah mantab ingin naik haji, terus apa langkah yang perlu kita jalani. Gampang ! Coba besok pagi datangi saja Kantor Kemenag di kota penjenengan. Bilang sama ibu-ibu yang pakai jilbab di bagian humasnya “Ibu yang cantik . . . punten. . . .Saya tukang burung, saya mau naik haji mohon dibimbing bagaimana caranya !”. Mendengar permintaan penjenengan pasti si ibu itu akan sumringah “Apa . . . saya dibilang ibu yang cantik, syukur ya Allah masih ada makhluk yang memuji saya . . . bla . . .bla . . .bla”


Maka dengan semangat si ibu cantik pasti akan memberikan informasi selengkap-lengkapnya dan dalam tempo yang mendayu-dayu lengkap semua informasi terkait masalah haji.


Setelah itu penjenengan tinggal membuka rekenaing haji ke bank yang telah di tetapkan pemerintah. Banknya bisa bank apa saja, asal jangan bank Bokir he he he . . . Setelah itu beres deh, tinggal nunggu kapan jadwal pemberangkatan, kapan pelunasannya, kapan ikut manasik untuk mendapatkan bimbingan haji.


Habis itu kita akan dianter orang sekampung untuk mengikuti pelepasan jamaah haji di alun-alun kabupaten. Gampang to ? Tukang burung kok dilawaaannn . . .

Hidup ini memang harus dibikin gampang kok, biar hidup kita gampang beneran. Kalau hidup dipikirin dengan berat ya akhirnya jadi berat beneran. Yang penting kita baik sangka saja sama yang di atas, Tuhan maha penyayang kok sama kita. Iya kan ?


Nah setelah pengetahuan kita terkait dengan tata cara haji sudah memadai, mari kita mengenali haji dari sisi yang lain. Yaitu dari sisi spiritual. Hah . . . apa haji dari sisi spiritual. Maksudnya kita merem tiba2 sampai di Mekah gitu pak Syam. Hus . . .ngawur kamu, hayalanmu lucu . . .mohon ijin saya ketawa ya . . . ha ha ha . . .ha ha ha . . .


Tiba-tiba pak Syam pergi. Lama ditunggu gak muncul-muncul . . .eee . . .ternyata sedang memberi pakan burung di kandang belakang . . .bersambung saja ya, karena pak Syam sedang sibuk di kandang. . . . 

Huuu . .. penonton kuciwaaaaaa . . . .


iklan dulu ya . . . 


Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi.  "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali. 

Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar