Selasa, 08 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Merasa Do’a Kita Belum Terkabul ?

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Seri Ramadhan, session 8


!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Pernahkah penjenengan merasa rajin berdoa kepada Allah tapi kok Allah belum juga mengabulkan do’a penjenengan ? Misalnya sholat dhuha sudah dilakoni, sholat tahajud sudah ditunaikan, ba’da sholat fardhu berjama’ah selalu diisi dengan doa secara khusu’ namun kok hati ini masih merasakan bahwa do’a kita belum diijabah oleh Allah. Pernah merasakan seperti itu ? Kalau penjenengan pernah merasakan berarti ada sesuatu yang mesti dicermati dalam hidup penjenengan.
Sesuai dengan janjiNya, bahwa Allah akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan oleh hambanya dengan bersungguh-sungguh. Allah itu maha pengasih, maka Allah tidak tega melihat hambanya yang bersimpuh meminta kepadaNya. Namun kadang memang harus difahami bahwa cara Allah mengabulkan do’a kita memang tidak selalu persis sesuai dengan permintaan kita. Allah memiliki cara sendiri dalam mengabulkan do’a kita. Hal inilah yang saya maksudkan dengan kalimat terakhir dalam pasal di atas.


Misalnya sebagai pendatang baru di dunia breeding, kita merasa bahwa pengetahuan kita tentang breeding sangat minim. Maka kemudian kita meminta kepada Allah agar diberikan pengetahuan yang memadai. Namun apa yang terjadi ? Ternyata justru Allah menjadikan trotolan kita sakit.

Sepintas hal ini menunjukkan bawa Allah tidak menjawab do’a kita. Namun sebenarnya jika kita renungkan lebih dalam, maka kita akan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa itulah cara Allah mengajari kita. Itulah cara Allah membagi ilmu perawatan brung kepada kita.

Namun tentu saja hal ini tergantung kepada respon kita. Jika ketika kita merespon trotolan yang sakit dengan caara mengeluh maka ilmu kita tidak akan ditambah oleh Allah. Namun sebaliknya jika kita merespon sakitnya trotolan kita dengan cara berkonsultasi dengan para breeder senior tentang penyakitnya, cara perawatannya, obat yang diperlukan untuk penyembuhannya maka kita akan mendapatkan banyak ilmu dari kasus tersebut.

Demikian juga ketika kita memiliki stok trotolan yang cukup banyak. Dan sebagai pendatang baru di dunia perburungan kita belum memiliki pengalaman dalam memasarkan. Kemudian berdoa kepada Allah agar diberikan jalan yang mudah dalam memasarkan trotolan kita. Sangat mungkin Allah tidak menjawab do’a kita dengan cara tiba-tiba mengirimkan bakul datang ke rumah kita dan langsung memborong trotolan kita.


Tapi mungkin saja Allah justru menjawab do’a kita dengan cara “mempersulit” penjualan trotolan tersebut. Sebab dengan mempersulit pemasaran maka akan memaksa kita untuk lebih serius dalam memasarkannya, lebih sungguh-sungguh dalam membangun koneksi dengan banyak bakul lainnya, lebih berhati-hati dalam memprospek calon pembeli dan lain-lain. Dengan cara ini maka sebenarnya kita tengah diajari untuk menjadi pemasar burung yang lebih professional.

Jadi begitulah cara Allah mengabulkan do’a kita. Kita butuh kepekaan tersendiri untuk bisa merasaka bahwa beginilah cara Allah mengabulkan doa kita.

Atau kemungkinan kedua, Allah memang masih menyimpan pengabulan do’a kita untuk menjadi tabungan kita kelak di akhirat. Karena kata para sesepuh, sebenarnya tidak ada do’a (asalkan baik) yang tidak dikabulkan oleh Allah. Hanya soal waktu saja. Bisa di dunia ini atau kelak di akhirat. Itu saja.

!! menangkar jalak bali !! merawat jalak bali !! menjual jalak bali !! budi daya jalak bali !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar