Banyak penghobi kicau yang mau menjajal dunia breeding. Tapi kadang perpindahan kuadran ini terhambat oleh rasa ragu, was-was, gek iyi gek ora sehingga menunda untuk melangkah memasuki
dunia breeding. Sebagaimana memasuki dunia yang baru, rasa gamang ( adiknya
galau ) memang kerap kali menyusupi sudut-sudut hati para calon breeder ini.
Kalau ditelisik lebih dalam sebenarnya rasa was-was selalu ada. Rasa
ini diberikan oleh Allah sebagai alat untuk mengerem agar kita punya rasa
kehati-hatian yang cukup, sehingga kita tidak kebablasan dalam melangkah.
Namun begitu sebagaimana layaknya rem maka dia harus kita gunakan selayaknya rem. Kita tidak boleh menginjek rem sepanjang waktu dengan dalih; hati-hati. Kalau itu yang kita lakukan maka kendaraan yang kita naiki tidak akan beranjak meninggalkan tempat.
Terus bagaimana dong. Ya tentu saja kita harus menggunakan rem
itu secara proporsional. Ibarat sepeda motor, kita mesti memfungsikan antara
rem dan gas secara seimbang. Artinya harus ada perpaduan antra keberanian
melangkah ( gas ) dengan kehati-hatian ( rem ). Jadi apa sodara-sodara . . ..
? .. . ya benar sekali . .. . harus
proporsional dalam penggunaannya. Jadi gak perlulah minta bantuan si tokek bernyanyi; tokek-breeding, tokek-stop . . . . atau pakai acara ngitung kancing segala
Bagaimana cara kita memadukan antara keberanian dan kehati-hatian
ini, sehingga kita bisa melangkah dengan pasti namun tetap hati-hati. Salah satunya
adalah dengan mengenali setiap detail dari pekerjaan yang bakal kita jalani. Dalam hal memasuki dunia breeding, maka ada banyak hal yang harus
kita ketahui dari dunia breeding yang bakal kita masuki tersebut.
Dalam postingan kali ini saya akan memposting perihal cara
memilih materi Jalak Suren untuk dijadikan indukan.
Yang harus diperhatikan dalam memilih bakalan Jalak Suren adalah
masalah kesehatan burung tersebut. Dalam memilih kesehatan burung ini ada
beberapa panduan yang harus diperhatikan.
Secara umum burung yang sehat selalu
kelihatan lincah gerakannya, bulu sayap tidak mengkorok alias rapi, makannya
lahap. Lebih detail kita bisa memeriksa burung pada bagian-bagian berikut :
1. Suara
Burung Jalak Suren
yang sehat, akan rajin bersuara. Suara burung Jalak Suren yang sehat terdengar
sangat nyaring dan lantang.
2. Ukuran dan bentuk
tubuh
Secara umum ada dua
ukuran Jalak Suren yaitu berukuran biasa dan berukuran besar. Dua-duanya
sama-sama sehat, cirri-ciri kesehatan lainnya terpenuhi. Besar da kecilnya
ukuran badan Jalak Suren ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya tingkat
konsumsi yang dilakukan oleh sang burung. Konsumsi inidimulai sejak kecil yaitu
sejak masih diloloh sampai dia bisa makan voor sendiri. Jika makannya banyak (
drembo ) maka sang burung akan berbadan gede, namun jika makannya biasa saja
maka ukuran badan burung juga biasa-saja, alias tidak terlalu besar namun juga
tidak terlalu kecil. Di samping itu ukuran badan Jalak Suren juga dipengaruhi
oleh factor keturunan. Jika induknya gede maka kemungkinan anaknya juga bakal
berbadan gede, demikian juga sebaliknya.
Jalak Suren yang bagus
dia memiliki badan yang tegap, lincah dan dada nampak menonjol ke depan. Dada yang nampak membesar ini juga perlu dicermati sebab dada yang membusung kadang
mengindikasikan burung tersebut obesitas, alias kelebihan lemak dan ini kurang
bagus untuk materi breeding. Sebab bisa mempengaruhi tingkat produksi burung
tersebut. Pilihlah materi breeding yang tidak kegemukan namun juga tidak kurus.
Jadi yang sedang-sedang saja
3. Bulu
Bulu mesti utuh, tidak
brodol terutama tubuh dan sayapnya. Sehingga burung tersebut tidak kelihatan brondol atau
gundul. Namun khusus untuk burung Jalak Suren yang tengah mengalami masa mabung, biarkanlah itu terjadi scara alami. Berikan extra fooding yang
cukup seperti jangkrik atau ulat hongkong. Extra fooding yang cukup akan
mempercepat masa mabung, sehingga bulunya cepat pulih dan kembali berproduksi.
4. Kaki
Burung yang baik
memiliki kaki yang bersih. Kakinya tidak kapalen atau tumbuh jamurdi kakinya. Burung Jalak
Suren yang masih remaja kakinya berwarna kuning agak kegelapan. Jika sudah
dewasa atau umur sudah lebih dari satu tahun ke atas kakinya berwarna kuning keputihan
dan kelihatan segar. Dan jika burung sudah tua, kakinya sudah medang ( pipih
bagian depan ), warnanya putih namun agak kusam, kadang kapalen tebal, dan mulai
tumbuh sisik kasar pada kedua kakinya.
5. Mata
Burung Jalak Suren yang sehat, sekeliling matanya
berwarna kuning agak keputih-putihan. Jika banyak dijemur maka warna sekeliling
matanya akan berubah mejadi kuning sekali mendekati warna oranye (orange). ini kurang bagus. yang bagus yang berwarna kuning agak putih.
Demikian tip dari saya semoga dengan sedikit
pengetahuan ini, menjadikan langkah para calon breeder menjadi lebih tegap,
taidak galau lagi. Alias bersemangaaaattt !!
mangstab bung
BalasHapus