Selasa, 25 November 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Menumbuhkan Mental Wirausaha Perburungan bag. 3



Setelah kita latihan bermimpi di siang bolong, sekarang saatnya kita menerjuni dunia nyata. Pekerjaan mimpi itu pekerjaan mudah, sambil tidurpun bisa. Mari kita lanjutkan dengan latihan mental tahap berikutnya.

2.        Berani Mencoba

Setelah anda puas bergelut dengan mimpi indah, sekarang bangunlah dari mimpi indah anda. Saatnya anda hidup di alam nyata. Sebab anda sekarang hidup di alam yang benar-benar nyata, sama sekali bukan alam mimpi. Alam burung yang nyata

Kalau hanya mimpi, seindah-indahnya mimpi anda, itu hanya berupa khayalan. Di alam khayalan seberapapun bagusnya kicauan murai anda, itu hanya mimpi. Seberapa banyak dan produktifnya indukan jalak bali anda, toh itu baru di tahap mimpi. Iya toh ? Nah sekarang saatnya anda menerjuni dunia nyata.

Di tahap kedua ini apapun keadaan anda syukurilah dengan setulus-tulusnya. Jika hari ini anda baru memiliki sepasang murai borneo gembung kayak bola voli, gak apa-apa. Itu jauh lebih baik dibandingkan jika anda memiliki seekor murai medan berekor 26 cm yang bermental baja dan isian cililin yang menghentak-hentak, namun dalam mimpi. Alam nyata jauh lebih menantang.


Atau anda memiliki sepasang anakan burung jalak bali yang baru beusia 3 bulan itu jauh lebih mulia dibandingkan khayalan anda untuk memiliki 9 pasang indukan burung jalak bali produktif. Sebab yang dibutuhkan sekarang adalah keberadaan penangkaran di dunia nyata. Kita mesti menangkarkan burung di alam nyata, bukan di angan-angan semata.

Anda makan singkong beneran sambil mancing di pinggir empang, itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan anda makan piza di Pantai Parangtritis, namun hanya dalam khayalan. Ok Bro . . .



 Untuk itu anda harus berani mencoba. Anda dilarang takut gagal. Sebab sudah menjadi sunnatullah bahwa semua kenikmatan yang kita peroleh dalam hidup ini sifatnya berproses. Ingat to waktu kita masih bayi. Mau jalan saja sering jatuh, mau makan saja disuapi. Mau mandi dimandikan, mau tidur saja minta ditemani. Iya toh ?

Coba sekarang apakah anda mandi masih minta dimandikan istri anda, mau makan minta disuapi bibik emban dan mau tidur mesti minta ditemani juga ? Malu dooong . . .

Itulah proses yang pernah kita lalui sampai akhirnya kita menjadi orang yang seperti sekarang ini. Orangnya gagah, ganteng, putih, baik hati dan tidak sombong. Padahal dulunya kecil, badan kotor jauh dari ganteng, kemaki dan lain-lain. Tapi Alhamdulillah setelah melalui proses yang alamiah melalui tahapan jatuh dan bangun akhirnya menjadi manusia hebat seperti sekarang.

Nah begitu pula dalam membangun wirausaha perburungan. Awalnya kita membangunnya dalam mimpi. Setelah mimpinya sempurna, terus kita coba tuangkan di alam nyata. Berbagai pengalaman pahit mendera, jatuh bangun penuh luka sampai akhirnya tahap kesuksesan itupun tiba. Kita menjadi penangkar besar . . . . . .jiaaaa . . . . . . . . 
(pak syam, penangkar jalak bali klaten/hp. 087877486516/pin 25D600E9)

bersambung lagi . . . . .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar