Selasa, 22 Juli 2014

Penangkar Burung Jalak Bali Klaten : Menjadi Penangkar Burung Yang Sehat Jiwa dan Raga

Oleh : Pak Syam, Penangkar burung Jalak Bali Klaten
Hp. 081280543060, 087877486516, WA. 081280543060, Pin BB. 53E70502, 25D600E9


Seri Ramadhan, session 14


Malam itu sebuah pesan masuk ke dalam handphone saya, "Pak ada burung cucak rawa". Saya balas, tidak ada mas. Stok yang ada burung jalak bali. Dia balas, "Oh iya pak saya juga cari burung jalak bali. Saya beli lima pasang".
 Setelah melalui pembicaraan lama akhirnya dan cukup aneh, akhirnya dia memesan dua pasang burung jalak bali. Kemudian dia menunjuk sebuah alamat di daerah Cibubur sebagai alamat untuk mengantarkan burung.


Hari Senin pagi saya mendarat di Stasiun Kereta Jakarta Pasar Senen. Sisa kantuk semalaman masih menggelayut di mata. Sesuai kesepakatan sebelumnya, saya mengontak si pemesan burung. Tapi teleponnya tidak aktif. Saya kirim sms mengabarkan bahwa nanti siang saya akan mengantar pesanan burung jalak balinya ke Cibubur.



Sampai siang hari saya kontak berkali-kali, namun tidak bisa nyambung. Sms saya ulangi berkali-kali pula namun tak satupun yang dibalas. Saya mengutus kurir yang biasanya mengantarkan pesanan burung dari konsumen, untuk menyelidiki alamat yang dimaksud. Ternyata pada alamat yang dia tunjukkan tidak ada nama seperti yang dia sebutkan saat menghubungi kemarin.Siang itu saya baru yakin bahwa sang pemesan burung adalah seorang penipu yang ingin mendapatkan uang dengan cara ngerjain korbannya. Dan salah satu target korbannya adalah saya. Tapi alhamdulillah saya segera menyadari bahwa saya akan dijadikan korban penipuan olehnya.

 Kejadian percobaan penipuan ini tidak bisa hilang dari fikiran saya untuk beberapa hari. Saya sangat bersyukur bahwa penipuan ini tidak berjalan sesuai harapannya. Semula dia ingin mendapatkan lima pasang jalak bali, seharga hampir lima puluh juta rupiah. Bagi saya yang hanya seorang penangkar burung jalak bali dengan status penangkar kecil, uang segitu sudah cukup membuat penangkaran saya goyang. Karena itu diam-diam ternyata saya menaruh semacam “sakit hati” kepada sang penipu tersebut. Hal itu berlangsung sampai beberapa hari, sampai akhirnya saya mendapatkan pencerahan bahwa memendam sakit hati hanya akan merugikan diri sendiri.


Di kisahkan bahwa para ilmuwan di Amerika membuktikan bahwa orang yang mampu memaafkan akan lebih sehat jiwa dan raganya. Orang-orang yang menjadi objek penelitiannya menyatakan bahwa penderitaan mereka menjadi semakin berkurang setelah mereka memaafkan orang yang pernah menyakitinya. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa orang yang memaafkan menjadi lebih baik, tidak hanya secara kejiwaan tetapi juga secara fisik. Gejala-gejala psikosomatis seperti sakit punggung akibat stres, tekanan jiwa, susah tidur dan sakit perut jadi berkurang pada orang-orang yang menjadi objek penelitian ini.

Lebih jauh Dr. Frederic Luskin, dalam buku Forgive for Good mengungkapkan bahwa sikap pemaaf merupakan resep ampuh yang mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan kebahagiaan. Kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa akan menimbulkan emosi negatif yang dapat merusak keseimbangan emosional dan kesehatan jasmani seseorang.

Allah Swt. berfirman,”Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh (QS Al A’raf, 7: 199).



Ada penggalan sejarah yang sangat menarik berkaitan dengan memaafkan ini, yaitu dalam peristiwa pembukaan kota Makkah atau yang biasa disebut dengan Hari Fathu Makkah. Pada peristiwa tersebut Rasulullah Saw datang bersama pasukan berkekuatan 10.000 tentera dengan persenjataan yang lengkap. Abu Sufyan, pemimpin Quraisy memperhatikan kekuatan itu dari atas sebuah bukit. Ia berkata kepada Abbas, paman Rasulullah Saw. “Wahai Abbbas, tak seorangpun yang sanggup dan kuat menghadapi pasukan sehebat ini.”

Namun apakah Nabi Saw melampiaskan dendamnya pada saat berkuasa seperti itu ? Apakah Nabi mencari Hindun dan Wahsyi yang telah membunuh dan memakan jantung Hamzah paman nabi? Apakah Nabi membalas dendam atas kematian Mus’ab bin Umair di perang Uhud ? Tidak ! Pada masa itu baginda tidak menghukum siapapun. Baginda Saw menyebarkan rahmat dan cinta kasih kepada orang Makkah yang selama ini memusuhinya. Pada masa itu baginda Saw memaafkan mereka semua seraya berkata: “Siapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram dia selamat. Dan siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan dia juga selamat.” Ditebarnya senyum kepada seluruh kafir Quraisy dan dituturkannya dengan lembut kepada manusia-manusia berhati besi itu, “Idzhabuu wa antum Thulaqaa….pergilah, kamua semua bebas.”

Di lain waktu setelah peristiwa fathu Makkah, Nabi Saw ketika sedang bertawaf mengelilingi Ka’bah. Seorang kafir Quraisy bernama Fadhalah bin Umair mengikutinya dari belakang. Sudah lama dia memiliki rencana untuk membunuh Rasulullah Saw. Inilah masa yang paling tepat. Rasululah Saw sedang tawaf sendirian. Fadhalah pun menghunus pisaunya untuk menikam Rasulullah Saw dari belakang. Namun ketika dia mendekat Jibril datang memberitahu Rasulullah Saw. Maka tanpa melihat ke belakang Rasulullah Saw bersabda, “Adakah engkau Fadhalah?” Fadhalah menjawab “Ya, saya Fadhalah.”  Rasulullah bertanya “Apakah yang engkau rencanakan dalam hatimu, tadi?”
Alangkah terkejutnya Fadhalah. Ternyata Rasulullah Saw mengetahui keberadaannya di belakang dan mengetahui niat jahatnya.Maka diapun berbohong. “Tidak ada Ya Rasulullah. Saya tadi tengah berzikir.” Rasulullah tersenyum mendengar jawaban Fadhalah itu. Nabi mengucapkan “Astaghfirullah”  lalu meletakkan telapak tangannya di dada Fadhalah sehingga hatinya menjadi tenang. “Sungguh ketika Nabi telah mengangkat tangannya dari dadaku, maka tidak ada yang lebih kucinta di seluruh dunia ini kecuali Rasulullah Saw.”Demikian kata Fadhalah.

Dalam riwayat lain dikisahkan Anas bin Malik Ra “Suatu hari aku berjalan menemani Rasulullah Saw dan baginda memakai sebuah selendang di lehernya. Tiba-tiba seorang Arab Badui menarik selendang itu dengan sangat kasar sekali, sehingga tarikan itu meninggalkan bekas yang jelas pada leher Rasulullah Saw.


Tidak cukup sampai di situ, orang Arab Badui itu juga menghardik Rasululah Saw dengan bahasa yang kasar, “Hei Muhammad, isikan kedua keledaiku ini dengan harta Allah yang ada padamu. Sesungguhnya itu bukan hartamu dan juga bukan harta bapakmu!”
Mendengar ucapan Arab Badui yang keras itu Rasulullah Saw hanya diam dan berkata: “Harta itu memang milik Allah dan aku hanyalah seorang hamba-Nya. Tapi engkau wahai orang Arab Badui akan dihukum atas apa yang perbuat ke atas diriku.”
“Tidak”, kata orang Arab itu. “Mengapa tidak?”, tanya Rasulullah Saw.
“Sebab engkau wahai Muhammad tidak pernah membalas suatu keburukan dengan keburukan pula”, jawab Badui itu.
Mendengar jawaban tersebut Rasulullah Saw tersenyum dan segera memerintahkan para sahabat untuk mengisi bakul di atas dua keledai orang Arab itu dengan gandum dan juga kurma.
Itulah beberapa penggalan kisah yang menunjukkan akan kebesaran jiwa nabi yang selalu memafkan ketidaktahuan orang-orang disekitarnya. Mencermati berbagai kisah di atas, hati ini menjadi terobati. (pak Syam, dari berbagai sumber)


Pusat penangkaran burung jalak bali "AHA Breeding Klaten" telah berhasil menangkarkan burung jalak bali dan merawat anakan burung jalak bali hingga dewasa, hingga turut berperan dalam menyokong program pemerintah dalam mencegah kepunahan burung jalak bali tersebut. Di samping telah menghindarkan dari kepunahannya budi daya burung jalak bali ini juga sangat bermanfaat secara ekonomi.  "AHA Breeding Klaten" telah banyak menjual burung jalak bali hasil tangkarannya kepada para kicau mania yang hobi burung jalak bali maupun penangkar burung jalak bali. 

Para peminat burung jalak bali bisa menghubungi owner penangkaran "AHA Breeding Klaten" yaitu pak Syam Hp. 087877486516, pin BB 25D600E9

1 komentar: