Senin, 10 Maret 2014

Penangkar Jalak Bali Klaten : Bagaimana Menggapai Penangkaran Jalak Bali Yang Produktif ? (bag.2)


Dalam bagian pertama saya menyinggung tentang beberapa pertanyaan yang diajukan oleh calon penangkar burung Jalak Bali, maupun para penangkar pemula. Di bagian kedua ini masih melajutkan pembahasan di bagian pertama yang lalu yaitu tentang bagaimana cara mengelola kandang penangkaran Jalak Bali agar bisa produktif. Selamat mengikuti . . .

Memang ukuran kandang penangkaran Jalak Bali seperti ini tidaklah mutlak, namun sepanjang pengetahuan saya ukuran panjang ke belakang dan tinggi kandang penangkaran Jalak Bali memegang peranan sangat penting bagi terciptanya rasa man bagi burung Jalak Bali saat berada di dalam kandang penangkaran. Saya menyebutnya panjang ke belakang dan tinggi kandang dalam penangkaran burung Jalak Bali adalah dua variable utama yang wajib diupayakan agar burung Jalak Bali bisa mendapatkan rasa aman yang semestinya.

Mengapa panjang ke belakang dan tinggi kandang berpengaruh besar terhadap rasa amannya Jalak Bali saat berada di dalam kandang penangkaran?


Saya telah melakukan pengamatan terhadap perilaku burung Jalak Bali selama di dalam kandang penangkaran cukup lama. Misalnya saat saya mendekat ke kandang penangkaran burung Jalak Bali, baik pada saat memberi pakan, mengganti air pada bak tempat mandi atau saat saya sekedar meliat-liat untuk menikmati keindahannya, burung-burung Jalak Bali selalu terbang menjauh.

Ketika burung Jalak Bali berada di dalam kandang penangkaran maka letak terjauh yang bisa dia gapai adalah pada tangkringan paling tinggi di dalam kandang penangkaran tersebut. Tangkringan burung Jalak Bali yang tertinggi di dalam kandang penangkaran tersebut  posisinya berada di titik paling atas dan paling belakang. D sinilah pentingnya kita memperhatikan panjang kandang ke belakang dan tinggi kandang ke atas tersebut.

Jadi ketika burung Jalak Bali mengalami rasa tidak aman karena ada orang yang berada di depan kandang, maka dia menghilangkan rasa tidak aman tersebut dengan cara menjauhi objek yang membuatnya tidak aman tersebut sejauh-jauhnya. Titik terjauh ini berada di tangkringan yang paling jauh ke belakang dan paling tinggi ke atas. Itulah sebabnya mengapa variable utama dalam pembuatan kandang adalah panjang kandang ke belakang dan tinggi kandang ke atas.


Faktor kedua yang harus dipenuhi sepasang burung Jala Bali agar dia merasa nyaman dalam kandang adalah ketersediaan pakan yang cukup. Pada dasarnya di alam liar burung Jalak Bali adalah pemakan serangga dan pemakan buah. Nah kedua jenis makanan ini mutlak harus kita sediakan di dalam kandang penangkaran burung Jalak Bali.

Pisang atau pepaya, jangkrik, ulat hongkong dan voor pakan ayam adalah makanan yang harus tersedia secara cukup di dalam kandang penangkaran burung Jalak Bali. Voor ayam bisa kita berikan sebanyak-banyaknya karena murah meriah dan disukai burung Jalak Bali, buah pisang cukup satu atau dua buah diberikan di pagi hari, jangkrik sekitar dua puluh ekor kita berikan di pagi hari, siang hari hari kita kasih ulat hongkong sekitar tiga sendok makan.

Pemberian pakan dengan pola seperti ini sudah cukup untuk keperluan makan bagi sepasang burung Jalak Bali selama sehari. Esok hari kita lakukan hal yang sama seperti itu lagi.

Bersambung . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar